Selasa, 12 Mei 2009

Mengetahui Jenis Kelamin Bayi

SEJAK mengetahui bahwa anda hamil, anda mungkin sudah penasaran ingin tahu lebih banyak mengenai bayi yang masih ada dalam kandungan anda. semakin besar usia kehamilan, semakin besear pula rasa ingin tahu anda dengan keadaan anak anda.Anda mungkin bertanya-tanya dalam hati, bagaimana keadaan anak anda di dalam sana,apakah sehat? apakah ada kelainan? Bagaimana posisinya dalam kandungan, apa jenis kelaminnya, dan sebagainya.

Tetapi yang paling sering menjadi pertanyaan adalah apa jenis kelamin bayi anda, laki-lai ataukah perempuan? Dengan ilmu pengetahuan modern sekarang ini mengetahui jenis kelamin bayi ayng masih berada di dalam kandungan adalah perkara mudah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk itu, yaitu:

1. Penggunaan alat USG
USG atau Ultrasnografi digunakan secara luas dalam kehamilan. Selain sangat bermanfaat untuk memonitor perkembangan janin dalam kandungan, ia juga bisa dimanfaatkan untukmenentukan jenis kelaminnya, walaupun memang tidak seratus persen akurat.walaupun demikian alat ini yang paling populer digunakan dalam kehamilan, karena fungsi utama adalah untuk membantu dokter dalam mendeteksi berbagai kelainan dan masalah umum janin dalam kandungan, seperti posisi bayi, posisi ari-ari,keadaan plasenta, dan sebagainya. Sementara mengetahui jenis kelamin adalah manfaat tambahan dari alat ini.

2. Pengambilan cairan ketuban
Cairan ketuban sering diambil untuk melakukan berbagai deteksi terhadap adanya kemungkinan kelainan pada janin di dalam kandungan. Ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan mencapai 15 hingga 18 minggu. Caranya adalah dengan memasukan jarum ke dalam kantong ketuban dengan dibimbing oleh alat yang disebut ultrasound agar jarum tidak menyentuh janin/fetus. Kemudian setelah air ketuban bisa terambil langsung dibawa ke laboratorium untuk dikembangbiakkan sel-selnya selama 1 sampai 3 hari. Selanjutnya akan dilakukan test AFP (Alpha fetoprotein) terhadap sel-sel tersebut, untuk mengetahui adanya kelainan. Tes ini berguna untuk mengetahui jenis kelamin bayi secara akurat.

3. CVS (Chorionic Villus sampling)
Metode ini sangat mirip dengan metode cairan ketuban. Sama-sama bersifat invasive (masuk kedalam tubuh), bedanya hanya pada apa yang diambilnya. Pada metode CVS sampel yang diambil adalah sel yang terdapat plasenta yang menempel pada dinding rahim. setelah itu sel-sel ini akan dibawa ke Laboratorium untuk dikembangkan dan dites dengan AFP, sehingga jenis kelamin juga dapat diketahui melalui cara ini. Hanya saja metode ini berisiko besar sehingga tidak direkomendasikan.

4. Sampel darah bayi
Semakin bayi berkembang, semakin mungkin untuk mengambil ssampel darahnya. Pada akhir trisemester kedua ketika bayi hampir terbentuk sempurna, merupakan saat yang tepat untuk mengmbil sampel darahnya. Ini dapat dikatakan sebagai metode yang paling akurat dibandingkan dengan metode lainnya.

Harus anda ingat bahwa mengetahui jenis kelamin bayi bukanlah hal yang ahrus dilakukan. Dan yang paling penting adalah jangan sampai setelah mengetahui jenis kelaminnya anda menjadi kecewa dan menjadi tidak antusias terhadapnya, lalu mengurangi perhatian terhadap kehamilanyang sedang berlangsung, apalagi sampai menggugurkannya. Jangan sampai anda terjebak pada mitos-mitos yang mengaggungkan bayi laki-laki dari perempuan atau sebaliknya. apapun jenis kelaminnya terimalah tiu sebagai anugrah, dan tetaplah menjaga dan memberi perhatian padanya sebaik mungkin.

Sumber : duniabunda.com

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...