Jumat, 16 Desember 2011

Mengenal Instrumen Keuangan


Tabungan. Sebagian pendapatan yang tidak dibelanjakan disimpan dalam bentuk tabungan di bank, sebagai cadangan dana jangka pendek.

Deposito. Sejenis jasa tabungan yang ditawarkan bank, yang memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.

Reksadana. Wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar Modal dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.

Ada 4 jenis reksadana:
  • Reksadana Pasar Uang: investasinya ditanam pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
  • Reksadana Pendapatan Tetap: setidaknya 80% dari dana yang dikelola (aktiva) diinvestasikan dalam bentuk efek bersifat utang.
  • Reksadana Saham: setidaknya 80% dari dana yang dikelola dalam efek bersifat ekuitas (saham pada suatu pasar modal).
  • Reksadana Campuran: reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya.

Obligasi
Suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Di Indonesia, surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan pemerintah disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang di bawah 1 tahun yang diterbitkan pemerintah disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN).

Saham
Satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Saham bisa dibeli di bursa efek lewat broker dan Anda akan mendapat keuntungan dengan meningkatnya nilai kapital dan mendapat deviden. Untuk mendapat keuntungan maksimal butuh rentang waktu 10-20 tahun.

Pilih instrumen keuangan yang mana?
Faktor waktu sangat menentukan instrumen keuangan yang Anda pilih. Jika Anda ingin menyekolahkan balita tapi baru menyiapkan dananya satu tahun sebelum dia masuk sekolah, tentu Anda tidak bisa memilih reksadana, apalagi saham. Pilihan terbaik untuk waktu yang singkat adalah dengan tabungan. Untuk jangka waktu kurang dari tiga tahun, Anda bisa membuka tabungan pendidikan anak karena kenaikan biaya uang pangkal tidak terlalu besar.
Bila Anda memiliki jangka waktu yang lama, misalnya menyiapkan uang pangkal untuk kuliah anak, Anda bisa memilih instrumen keuangan yang lebih agresif  yang bisa memberikan keuntungan lebih besar, meski risikonya juga lebih besar. Anda bisa menggunakan obligasi, reksadana atau bahkan membeli saham. Pastikan Anda mengenal betul instrumen keuangan yang Anda gunakan sebelum menaruh dana.

Contoh kasus:
Jika balita saat ini berusia 2 tahun, rencana anggaran pendidikan bisa berupa:
  • Uang pangkal Kelompok Bermain atau TK dari tabungan.
  • Uang pangkal SD dari reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang.
  • Uang pangkal SMP dari reksadana saham atau ORI (obligasi).
  • Uang pangkal SMA dari saham.
  • Uang pangkal kuliah dari saham.

Tindak lanjut
Setelah tahu biaya-biaya apa saja yang dibutuhan, bagaimana menghitung anggaran dan cara mendapat dana pendidikan anak, maka tindak lanjut yang harus dilakukan adalah:
  • Tentukan dimana balita akan sekolah. Budget sekolah internasional dengan sekolah negeri tentu berbeda. Telepon saja sekolah tujuan Anda untuk mengetahui perkiraan dana yang dibutuhkan. Lalu, mulai berhitung.
  • Lihat kemampuan Anda, setelah tahu perkiraan dana yang dibutuhkan. Apakah Anda bisa mencapai budget untuk menyekolahkan si kecil di sekolah idaman atau tidak. Jika ternyata Anda tidak mampu menyekolahkan si kecil di sekolah idaman, artinya harus mengubah lagi rencana anggaran Anda.
  • Terakhir, laksanakan rencana tersebut.

Artikel Terkait



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...