Minggu, 07 Juni 2009

Tips Menghadapi Bos Berkarakter ‘Sulit’

ATASAN atau bos Anda di kantor sangat menyebalkan? Sekesal dan sedongkol apapun Anda pada sikapnya, mau tak mau Anda tetap harus bisa berhadapan dengan bos yang memiliki karakter sulit. Berikut beberapa tipe bos dengan karakter sulit bagi anak buahnya:

Tipe Otoriter
Bos tipe ini sangat mendewakan jabatan dan kedudukannya, umumnya mereka gemar sekali memberi perintah. Meski memberi perintah adalah salah satu tugasnya, tapi cara mereka mengeluarkan perintah umumnya sinis. Tak heran jika bos tipe ini sering membuat anak buahnya ‘jantungan’, stres dan tak nyaman.

Tapi tak perlu takut dan khawatir, se-otoriter apapun seseorang, selalu ada cara untuk menghadapinya. Sikap atasan yang ‘bossy’, umumnya karena ia membutuhkan pengakuan dari lingkungan bahwa dirinya punya kekuasaan.

Trik menghadapinya:
1. Minta persetujuan
Setiap kali Anda ingin melakukan suatu pekerjaan, jangan lupa minta persetujuan dan pendapat bos. Sebab bos yang otoriter, biasanya lebih suka jika dimintai pendapatnya. Coba untuk selalu menyamakan pendapat, sehingga Anda menemukan kecocokan dengannya.

2. Hindari konfrontasi
Bila ingin memberi usul membangun, jangan ragu untuk menyampaikannya pada si bos. Asal dikemukakan tanpa menimbulkan konfrontasi. Bos yang otoriter, biasanya tidak suka bertele-tele. Sampaikan laporan secara singkat, padat tapi jelas. Tunjukkan bahwa Anda mampu bekerja dengan praktis tanpa mengurangi bobot pekerjaan.

3. Pujilah bos
Orang yang ’sulit’ seperti ini, biasanya selalu ingin dihargai. Mereka ‘haus’ akan sanjungan dan kehormatan, sehingga pujilah ia sesekali. Di lain waktu, kritiklah tindakannya yang mengganggu. Katakan kalau Anda ingin melakukan yang terbaik dan akan lebih mudah melakukannya jika kondisi lingkungan mendukung. Jangan lupa untuk menyampaikannya dengan halus dan sopan.

Tipe Perfeksionis
Bos yang perfeksionis selalu menuntut bawahannya untuk melakukan pekerjaan sebaik yang ia inginkan, meski tidak ada satupun pekerjaan yang sebaik ia kerjakan. Ia menggunakan standar pribadi dalam menilai pekerjaan anak buahnya, sehingga cenderung lebih suka mengerjakan segala sesuatu sendirian. Kalaupun terpaksa mendelegasikan pekerjaan ke anak buah, setiap saat pekerjaan itu akan terus diperiksanya. Meski sudah bekerja maksimal, siap-siaplah menerima kritik ‘pedas’ darinya.

Jangan putus asa dulu menghadapi bos tipe ini, sebab masih ada trik untuk menghadapinya:
1. Rebut kepercayaannya
Berusahalah mendapatkan pekerjaan yang biasanya ia kerjakan sendiri, sebab bos yang perfeksionis banyak menyimpan pekerjaan untuk dirinya sendiri. Coba amati apa tugas-tugas yang tertunda adalah akibat kesibukannya, lalu ajukan diri untuk menyelesaikan tugas tersebut.

2. Lebih inisiatif
Jika biasanya Anda menutup telinga rapat-rapat dari omelan dan kritikannya, kini simak dengan seksama. Dari kritikan dan omelannya, Anda akan tahu standar seperti apa yang digunakan si bos. Usahakan sebelum ia menanyakan dan mengecek pekerjaan Anda, Andalah yang berinisiatif melaporkannya.

3. Jangan takut bertanya
Anda tidak perlu takut bertanya dengan tipe bos seperti ini, apalagi jika ada sesuatu yang kurang jelas. Jangan pula mengharapkan pujian dari seorang bos yang perfeksionis, sebab bos tipe ini pelit pujian. Lagi pula, Anda bekerja bukan untuk mendapatkan pujian bukan? Jangan lupa pula untuk senantiasa melaporkan setiap kali Anda menyelesaikan satu tahap pekerjaan.

Tipe Temperamen
Bos tipe ini umumnya menakutkan dan menjengkelkan, sebab sikapnya selalu diliputi emosi dan mudah sekali ‘meledak’. Kemarahannya akan membuat seisi kantor ciut. Sekecil apapun kesalahan yang dilakukan anak buah, akan membuatnya marah.

Saking seringnya marah, anak buahnya bahkan tidak tahu lagi apa yang membuatnya marah. Sehingga meski tidak dalam keadaan marah pun, anak buahnya akan selalu siap siaga menghadapi kemarahannya.

Punya bos yang temperamental memang merepotkan, sebab belum apa-apa sudah sport jantung duluan. Mau ini salah, mau itu takut. Tapi jangan khawatir, sebuas apapun si bos masih ada cara untuk menghadapinya:

1. Santai saja
Segarang apapun si bos, ia tetap manusia yang punya hati dan perasaan, jadi santai saja. Tetap tenang saat menghadapinya, hindari bersikap kaku dan tenang yang diperlihatkan dari ekspresi wajah Anda. Hindari memberikan ekspresi ketakutan, seperti terus menerus menunduk dan menghindari bertatapan mata dengannya.

2. Jangan banyak bercanda
Jangan sekali-kali melontarkan lelucon bila ia sedang serius, meski bermaksud untuk mencairkan suasana, tapi bila lelucon Anda ‘tidak pas’ maka bersiap-siaplah menerima dampratannya. Bersikaplah dengan pikiran terbuka dan positif, hindari menginterupsi ucapannya terlalu sering sebab akan memicu kemarahannya. Jika ingin menyampaikan sesuatu, carilah kesempatan yang tepat. Katakan dengan suara yang tenang dan tidak terlalu cepat, tapi juga jangan terlalu lamban. Pilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan situasi serta kondisi.

3. Jangan mengeluh
Bertanggungjawablah dengan tugas-tugas keseharian Anda dan jangan coba-coba mengeluh di depannya. Bila ada yang kurang jelas, jangan ragu untuk menanyakannya. Bos yang galak lebih suka Anda bertanya daripada pura-pura mengerti. Menghadapi anak buah yang sering mengeluh dan ‘lamban’ hanya akan membuatnya ’senewen’ dan tambah galak. Tapi bos temperamental juga biasanya lebih ‘fair’ dan objektif dalam menilai anak buah.

Sesulit apapun tipe bos yang Anda hadapi, hadapilah dengan kejelian dan kepekaan dalam mengamati perilaku dan kebiasaannya. Sehingga Anda pun akan tahu kapan harus bertindak, dan kapan harus menunda.

Ingatlah, bos yang sulit akan semakin sulit jika menghadapi bawahan yang sulit pula. Jadi, tak ada salahnya Anda menjadi bawahan yang supel tanpa harus sering-sering makan hati. Bagaimana, Anda setuju?

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...