Jumat, 01 April 2011

Cara Bijak Membayar Upah pada Anak


PERLUKAH kita membayar upah pada Anak ? Hal ini masih menjadi perdebatan dari banyak ahli. Namun ternyata banyak para milyuner yang menjalani masa kecil dengan mendapatkan upah dari orangtua mereka untuk pekerjaan yang mereka lakukan. Rockefeller, terbiasa mendapatkan 25 sen perminggu berikut tambahan uang jika ia membantu menanam tanaman atau memelihara ternak. Meskipun demikian, ayah Rockefeller selalu menanamkan padanya untuk menyimpan 10 persen penghasilan dan menyumbangkan 10 persennya pula untuk amal. Melihat fakta ini, mungkin kita perlu membuka mata bahwa cara ini tidak sepenuhnya buruk. Dengan cara yang bijak, kita bisa memberikan upah pada anak sebagai alat untuk mengajarkan mereka cara mendapatkan, menghargai, menghitung dan mengelola uang sedari mereka masih kecil. .

Lalu bagimanakah caranya ? Berikut beberapa tips :


1. Alokasikan dana perbulan untuk upah anak dan gunakan dari total uang yang biasa anak Anda habiskan untuk membeli hal-hal yang diminta diluar kebutuhan pokok (diluar makanan, pakaian dan biaya pendidikan). Pada umumnya uang ini adalah uang yang dibelanjakan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting, seperti mainan misalnya. Serahkan pada anak untuk menentukan sendiri bagaimana cara ia menghabiskan uang yang didapatkan. Jika ia mengelolanya dengan buruk, ia akan belajar untuk mengaturnya dengan lebih baik pada bulan berikutnya atau ia tidak akan pernah membeli barang-barang yang ia sukai.

·     2. Berikan upah berbeda untuk pekerjaan yang berbeda secara kualitas dan kuantitas. Dengan ini anak belajar membedakan nilai uang sekaligus belajar bahwa setiap usaha yang lebih besar akan mendapatkan reward yang lebih besar pula, untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan setiap orang harus mau berusaha lebih keras.

3. Ajarkan prinsip 10 : 10 : 10 : 70, yaitu begitu mendapatkan uang, ia harus langsung menyimpan 10 persen penghasilan, beramal dengan 10 persen, dan investasikan 10 persen lainnya, barulah ia membelanjakan sisanya yang tujuh puluh persen. Sangat baik sekali untuk membukakan rekening tabungan baginya, meskipun ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ajarkan mengenai prinsip berbagi terhadap sesama yang kurang beruntung. Penting sekali bagi kita untuk mengajarkan pada anak bahwa uang memang penting namun menjadi anggota masyarakat yang dapat memberikan manfaat pada orang lain dengan uang yang diperoleh juga tidak kalah pentingnya. Dan perkenalkan ide-ide sederhana dalam menginvestasikan uang yang mereka miliki.  Misalnya saja Anda dapat menyarankan anak untuk menggunakan uang investasi untuk membeli buku dan meminjamkannya dengan memungut bayaran pada anak-anak lain.

Sumber : seputarkeluarga.com

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...