Selasa, 03 November 2009

Minum Sedikit Mengundang Penyakit

BERUNTUNGLAH mereka yang tinggal di dataran tinggi. Penelitian The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) 2009 menemukan orang yang hidup di dataran rendah lebih rentan terkena dehidrasi. Adapun pola kebiasaan minum orang gunung dinilai lebih baik. Mereka kaya makan makanan yang mengandung air terselubung, seperti soto, bakso, sayur, dan buah.

Studi ini merupakan kerja sama tiga perguruan tinggi, yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Surabaya, dan Universitas Hasanuddin, Makassar. Penelitian dilakukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Sampelnya remaja berusia 15-18 tahun dan dewasa 25-55 tahun sebanyak 1.200 jiwa pada Agustus 2008 dan 2009.

Menurut pemimpin studi, Profesor Hardinsyah, di dataran tinggi seperti Lembang (Bandung) dan Malang (Jawa Timur), akses air bersih mudah didapat. Sedangkan di kota Jakarta, Surabaya, dan Makassar, air bersih sudah langka karena banyak terkontaminasi air laut. Akhirnya mereka terpaksa beli air mineral. "Jadi pola kebiasaan minum orang dataran rendah tidak baik," kata Hardinsyah dalam diskusi "Waspadai Efek Dehidrasi terhadap Kesehatan" di Jakarta, pekan lalu.

Pola kebiasaan minum tidak baik ini ditambah dengan gaya hidup orang kantoran di dataran rendah yang gemar ruangan ber-AC. Ruangan AC dengan suhu dingin dan udara keringnya membuat pusat rasa haus dalam otak tidak bekerja. Padahal suhu demikian membuat orang kerap bolak-balik buang air kecil. "Sehingga terjadi dehidrasi," tutur Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB ini.

Dehidrasi terjadi akibat pemasukan dan pengeluaran cairan tidak seimbang. Misalnya, penurunan cairan tubuh sebanyak 1-2 persen dari berat badan. Persentase ini sudah masuk kategori dehidrasi ringan. Artinya, dengan berat badan 60 kilogram, kekurangan 0,6 liter air dari standar kebutuhan air sekitar 1,8-3 liter per hari dapat menyebabkan dehidrasi.

Penelitian ini memang menemukan fakta bahwa 46,1 persen dari remaja dan dewasa yang diteliti mengalami dehidrasi ringan. Penyebab utamanya adalah rendahnya pengetahuan subyek tentang fungsi air bagi tubuh dan manfaat air minum bagi kesehatan secara umum.

Sebetulnya sepertiga konsumsi air tubuh manusia menurut para ahli diperoleh dari makanan (air terselubung). Karena itu, makanan salad atau yang berkuah, ditambah buah dan sayur, bisa membantu seseorang terhindar dari dehidrasi. "Masalahnya orang Indonesia itu 'Madona' alias manusia doyan nasi. Padahal sedikit sekali air terselubung dalam karbohidrat seperti nasi," kata Hardinsyah.

Pada kasus lain, ada sebagian kecil wanita muda yang khawatir gemuk jika banyak minum air. Menurut mereka, khususnya air dingin, bisa membuat badan semakin lebar. Hal ini dibantah ahli ginjal dan hipertensi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr Parlindungan Siregar SpPD.

Menurut Parlindungan, dengan minum air dingin, suhu tubuh akan menyesuaikan. Tubuh akan berubah hangat sehingga kalori menjadi keluar. "Kalau kalori keluar dari tubuh, seharusnya membuat tambah kurus, tidak logis kalau tambah gemuk," kata Parlindungan dalam kesempatan sama.

Hardinsyah menyarankan minum itu kalau bisa setiap setengah jam sekali. "Jangan malas minum," kata profesor kelahiran Pekanbaru ini. Sebab, ada kasus di sekolah-sekolah di Jakarta Utara yang para siswanya malas minum karena takut kencing di toilet yang jelek. Padahal menahan kencing dan kurang minum bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.

"Bahkan kurang minum bisa menyebabkan timbulnya batu di saluran kemih," Parlindungan menjelaskan lebih lanjut, minum air yang cukup dan tidak menahan kencing merupakan cara efektif terhindar infeksi saluran kemih. Ia menuturkan, asupan air minum dengan sasaran volume urine 2 liter dapat mencegah kekambuhan batu saluran kemih, terutama yang paling berisiko penyakit ini adalah wanita menopause.

Namun, ia mengingatkan, orang usia lanjut sebaiknya minum air tidak lebih dari 1,5 liter per hari. Kelebihan konsumsi air bisa membuat pembengkakan karena reabsorpsi air berjalan lambat dalam tubuh mereka.

Penyebab Dehidrasi
1. Kurang minum
2. Keringat berlebihan
3. Suhu atau iklim
4. Perdarahan
5. Gangguan penyakit--menyebabkan banyak kencing

Penyebab tidak langsung:
1. Pengetahuan air minum
2. Akses pada air minum
3. Lingkungan (fisik dan sosial)

Gejala Dehidrasi
1. Haus, mulut dan tenggorokan kering
2. Suhu tubuh meningkat
3. Sakit kepala dan lemas
4. Denyut nadi cepat
5. Air kencing pekat dan sedikit

(Profesor Dr Ir Hardinsyah, Ketua Umum Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia)

Sumber : tempointeraktif.com

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...