
Para peneliti di Australia meragukan manfaat antioksidan, terutama untuk para penderita diabetes. Peneliti asal Monash University, Tony Tiganis mengatakan untuk penderita awal diabetes tipe 2, penelitian mengindikasikan antioksidan berakibat buruk seperti dilansir dari ozarksfirst.com, Rabu (7/10).
Antioksidan biasa ditemukan dalam makanan atau suplemen yang dapat membantu mencegah kerusakan sel.
Para peneliti melakukan studi yang meneliti dampak oksidatif atau pernafasan pada tikus percobaan yang diberikan pola makan lemak tinggi selama 12 minggu.
Peneliti menemukan, tikus tersebut tidak memiliki enzim yang biasa disebut "Gpxl" yang menekan kondisi resistensi insulin terhadap tubuh, sebagai tanda dari gejala awal diabetes pada tikus normal.
Ketika tikus percobaan itu diberikan antioksidan, maka mereka justru akan lebih rentan mengalami resistensi insulin.
Tiganis mengatakan, penelitian menyarankan, antioksidan kemungkinan dapat berpengaruh terhadap kondisi resistensi insulin yang lebih cepat terutama untuk diabetes tipe 2.
Namun, dia menambahkan, studi itu baru dilakukan pada tikus percobaan dan belum diterapkan para percobaan manusia sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Rin
Sumber : Republika Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.