Selasa, 01 September 2009

Ancaman di Balik Batuk Anda

BATUK tidak selamanya jahat. Batuk bisa muncul sebagai reaksi mengusir benda asing yang mampir ke tenggorokan. Namun bila batuk tak kunjung sembuh dan mengganggu, Anda perlu waspada. Bisa jadi ada infeksi di saluran pernapasan, radang paru-paru bahkan TBC.

TBC? Mana mungkin dok.. di keluarga saya tidak ada riwayat sakit TBC. Lingkungan sekitar saya juga bersih. Apa ini bukan batuk biasa saja?? ungkapan bernada penyesalan dan setengah tidak percaya seringkali muncul dari pasien, saat diberi tahu dokter bahwa ia menderita Tuberculosis atau TBC. Selama ini masyarakat masih menganggap TBC sebagai penyakit turunan dan hanya menimpa kalangan yang secara ekonomi kurang mampu. Anggapan yang sangat keliru.

Padahal, seperti dikemukakan spesialis paru-paru Dr. Priyanti Zuswayudha, FCCP dari Rumah Sakit Persahabatan, bila dilakukan test tuberculin untuk mengetahui keberadaan kuman Mycobacterium tuberculosis, penyebab TBC, bisa jadi hampir seluruh penduduk negeri ini sudah terinfeksi. Sebenarnya tidak terlalu mengherankan bila melihat peringkat Negara kita yang saat ini menempati urutan ketiga di dunia dalam jumlah penderita TBC. Mereka yang menderita TBC baik yang mengaku maupun tidak, yang sadar dirinya TBC atau tidak, berkeliaran dimana-mana, termasuk di lingkungan orang-orang gedongan. Ini yang menjadi salah kaprah. TBC dianggap penyakit turunan dan hanya menimpa kalangan bawah. TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman. Meski tidak ada anggota keluarga yang terkena bukan berarti kita bebas TBC. Siapa tahu kita tertular dari tetangga atau orang di bus bahkan di kantor, apalagi yang ber-AC. Bisa saja salah satu rekan kita terkena tetapi tidak bilang,? jelas Priyanti.

Namun meski hasil tes positif, tidak lantas semua orang bisa sakit TBC, tergantung daya tahan tubuh, keganasan kuman, jumlah kuman dan tentu saja lingkungannya. ?Seperti saya dan dokter spesialis paru-paru lainnya sudah pasti telah terpapar kuman tersebut tetapi tidak sampai menjadi disease, karena kita yakin daya tahan tubuh kita kuat,? jelas prijanti yang ayahnya juga dokter paru namun sampai meninggal di usia 75 tahun belum pernah terkena sakit paru.

Apakah penderita TBC selalu harus memiliki fisik yang kurus? Tidak juga. Penderita diabetes atau kencing manis, yang biasanya memiliki badan yang subur, adalah salah satu yang harus berhati-hati terhadap ancaman kuman TBC. Kenapa? Kadar gula penderita diabetes tinggi, sehingga memudahkan daya tahan tubuh berkurang. Daya tahan tubuh yang lemah tentu saja memudahkan aneka kuman masuk ke tubuh, termasuk TBC. ?Pasien saya langsung nangis karena malu kalau dibilangin TBC. Padahal TBC lebih mudah disembuhkan, hanya 6 bulan dibandingkan kencing manis yang seumur hidup, tidak bisa disembuhkan,? kata Priyanti.

Meski banyak pasien yang marah kalau dibilang TBC, para dokter sebaiknya selalu jujur pada pasien. Bila pasien mengetahui penyakitnya, dia akan lebih berhati-hati dan tidak menularkan penyakitnya ke orang lain. Selain itu penangannya juga akan lebih optimal. TBC bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi obat tanpa putus selama 6 bulan. Obat yang diberikan selama ini adalah Rifampisin, INH, Ethambutol dan Pirazinamid. Kadang-kadang juga jenis Streptomisin. Namun kecenderungan sekarang ini, banyak pasien yang sebenarnya terkena TBC tetapi saat berobat ke dokter dibilang flek. Padahal secara medis, menurut Priyanti, tidak ada istilah flek. Ketidakjujuran tentu saja berakibat pada pasien sendiri. Karena tidak tahu dirinya mengidap TBC, maka pasien bisa menghentikan pengobatan setelah gejala batuknya hilang dan badannya segar kembali. ?Bisa jadi pasien hanya mengkonsumsi obat selama 2 bulan, tidak 6 bulan sebagaimana mestinya penderita TBC,? ujarnya.

Berawal Dari Batuk
TBC hanyalah satu penyakit yang ditandai dengan batuk yang membandel. Banyak penyakit saluran pernapasan dan paru-paru di awali dengan batuk. Itulah mengapa perlunya waspada jika mengalami batuk lebih dari tiga minggu namun tidak kunjung sembuh, lebih-lebih di musim kemarau seperti saat ini. Batuk, sebenarnya merupakan bagian dari kegiatan ekspirasi saat bernapas. Seperti kita tahu, rangkaian proses bernapas itu terdiri dari inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara). Batuk sama saja proses mengeluarkan udara, hanya saja tekanannya lebih besar. Batuk bisa terjadi akibat rangsangan. Dalam tubuh manusia banyak terdapat resetor batuk yang tersebar di sepanjang saluran pernapasan seperti laring, trakea, karina (percabangan paru) dan sebagainya. Bila reseptor itu dirangsang oleh benda asing, misalnya debu, kuman, asap rokok atau bahkan persoalan psikis, maka ada syaraf khusus yang meneruskan rangsangan tadi ke pusat batuk di otak (medulla oblumata). Dari pusat batuk kemudian diteruskan lagi oleh syaraf ke otot-otot pernapasan inilah yang membuka pita suara dan mengeluarkan bunyi batuk. Semuanya terjadi dalam hitungan detik. ?Sewaktu udara masuk, pita suara tertutup sehingga udara itu tidak bisa keluar lagi dan mengakibatkan tekanan dalam paru-parunya besar. Sehingga orang memaksakan mengeluarkan udara tersebut dengan menekan menjadi batuk,? jelas Priyanti.

Batuk tidak selamanya mengindikasikan suatu penyakit. Ada batuk yang dikatakan normal, sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Batuk jenis ini berfungsi untuk mencegah atau mengeluarkan makanan atau benda yang menghambat kerongkongan. Batuk juga bisa berfungsi untuk mencegah atau mengeluarkan benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Dalam keadaan normal, orang yang tidak bisa batuk malah sengsara. Misalnya dalam konsisi keseleg, batuk akan mengeluarkan makanan atau benda yang menghambat kerongkongan. Batuk juga bisa berfungsi untuk mengembelikan irama jantung pada penderita kelainan jantung. Pada suatu saat iram jantung tidak beraturan, dengan batuk bisa kembali normal. Yang perlu diinget, adalah jika batuk sudah berlebihan dan mengganggu, sangat mungkin mengindikasikan suatu penyakit. Yang paling sering, batuk mengindikasikan adanya infeksi saluran napas, entah itu saluran napas bagian atas maupun bawah. Infeksi saluran napas atas misalnya radang tenggorokan dan flu. Sedangkan infeksi saluran nafas bawah misalnya TBC, asma atau radang paru-paru seperti SARS dan pneumonia. Batuk pada penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh kuman yang merangsang reseptor batuk.

Berdasarkan lamanya, batuk dibagi menjadi batuk akut dan batuk kronik. Disebut akut bila batuk berlangsung kurang dari 3 minggu, dan apabila lebih dari 3 minggu disebut batu kronik. TBC, bronhektasis (pelebaran bronchus) adalah salah satu contoh batuk kronik. SARS, pneumonia, asma dan batuk karena flu termasuk batuk akut.

Penanganan batuk ternyata gampang-gampang susah. Untuk menangani batuk, kita harus tahu persis penyebabnya apa. Jangan diberi obat batuk sembarangan. ?Misalnya TBC, biar dikasih obat batuk sampai 3 liter kalau TBC-nya tidak diobati sebulan sampai dua bulan, kumannya berkurang. Pengobatan yang dianjurkan selama 6-9 bulan. Jadi dnegan pengobatan yang tepat, tanpa diberi obat batuk, batuknya dengan sendirinya akan hilang,?jelas Priyanti.

Pemberian obat juga bisa dilihat dari jenis batuknya. Batuk yang disertai dahakharus diberi obat yang mengandung ekspektorant. Tetapi kalau batuknya kering, tidak ada dahak, maka cukup diobati dengan obat penekan batuk. Dahak sendiri timbul karena adanya infeksi, kecuali pada asma. Pada penderita asma, dahak terjadi karena mekanisme penyakitnya, yaitu karena hipersekresi, kelenjar yang berlebihan.

Khusus batuk kering, atau yang sering disebut rejan atau batuk 100 hari (karena tidak kunjung sembuh), menurut Priyanti, memang sulit disembuhkan. Penyakit dengan gejala batuk bertubi-tubi diakhiri suara lengkingan yang membuat penderita sulit bernapas ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis. Bakteri ini mengganggu system pernapasan, yaitu hidung, tenggorokan, trachea, dan paru. Selain sangat menular, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius bahkan mematikan, terutama pada bayi. Akibat batuk berulang bisa terjadi henti napas (apnea). Sel-sel tubuh termasuk otak bisa kekurangan oksigen sehingga terjadi kejang, perdarahan, maupun kerusakan otak. Infeksi bakteri juga bisa menyebar ke telinga dan paru (pneumonia). Jika terdeteksi sejak dini, pemberian antibiotic cukup efektif mengatasi. Pemberian obat batuk justru tidak disarankan.

Harus di-Rontgen
Pada penderita batuk, pemeriksaan secara fisik kadang tdak menunjukkan adanya kuman. Yang jelas, bila batuk telah lewat 3 minggu dan tidak kunjung sembuh, pasien sebaiknya segera melakukan roentgen untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit di paru-paru. Memang yang terbaik untuk melihat diagnosis pasti adalah kalau ditemukan kuman dalam dahak penderita. Tetapi kadang-kadang untuk menemukan kuman di dahak cukup sulit. ?Untuk TBC misalnya, harus ada 5000 kuman per cc baru kumannya terlihat,? kata Priyanti. Oleh karena itu tindakan awal yang paling efektif adalah roentgen.

Tetapi pada anak-anak sulit dilakukan roentgen sehingga yang terbaik dilakukan tindakan pencegahan atau melakukan tes tuberculin untuk penyakit TBC. Penyakit ini memang mudah menular pada anak kecil. Penelitian yang dilakukan pada 150 pasangan suami istri yang serumah menunjukkan hanya 5 yang tertular TBC dari pasangannya. Dari 5 tersebut 3 diantaranya sudah sakit sejak sebelum menikah. Sedangkan yang 2 orang hanya terkena TBC ringan. ?ini menunjukkan bahwa kalau daya tahan tubuh kuat, TBC tidak mudah menular.?

Anak-anak di bawah 10 tahun masih sangat rentan tertular penyakit. Oleh karena itu kalau dirumah ada salah satu orang dewasa yang sedang batuk, mengindikasikan penyakit apa saja, maka anak harus segera diperiksa.

Tindakan preventif agar tidak tertular adalah menjaga daya tahan tubuh sebaik mungkin dan menjaga kebersihan lingkungan. Bagi yang sudah terkena penyakit, hendaknya tidak membuang dahak sembarangan. Ironisnya, bagi penderita, semakin banyak dahak yang dikeluarkan akan lebih cepat sembuh karena semakin banyak kuman yang dikeluarkan. Kalaupun harus mengeluarkan dahak sebaiknya ditempat sampah, tutuplah dengan tissue atau sapu tangan saat batuk. ana/An

Sumber : pusdiknakes.or.id

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...