Sabtu, 13 Juni 2009

Mengatur Arus Kas

RASANYA persoalan dalam kehidupan ini tidak pernah ada hentinya di manapun kita berada. Demikian pula dalam kehidupan finansial kita. Bahkan ketika kita telah memiliki penghasilan yang stabil bahkan bertambah sesuai dengan karier, kita masih akan menghadapai persoalan. Persoalan itu adalah apakah kita mampu memanfaatkan uang yang dengan susah payah kita kumpulkan itu sesuai dengan tujuan hidup kita. Hal ini sangat terkait dengan bagaimana kita mengatur arus kas keuangan? Karena persoalan arus kas akan menentukan ke mana penghasilan yang selama ini diperjuangkan itu pergi, yang ujungnya membawa konsekuensi apakah suatu keberhasilan atau kegagalan finansial.

Prinsip mendasar yang sangat mudah diterima adalah realitas keterbatasan pemasukan dibandingkan dengan tujuan/impian/cita-cita finansial. Hal ini haruslah menyadarkan akan pentingnya mengatur arus kas, baik bagi kepentingan jangka pendek apalagi untuk tujuan jangka panjang. Keduanya harus dilakukan secara bersama-sama, simulatan dan terencana, karena kegagalan mengatur arus kas adalah berarti juga kegagalan mengatur jalan kehidupan finasial yang akan berujung pada kegagalan seluruh kehidupan finasial, tidak peduli berapapun besar penghasilan dan kekayaan yang telah dicapai.

Pengaturan arus kas harus mampu mengintegrasikan antara tujuan-tujuan finasial dengan proyeksi penghasilan dan pengeluaran, dengan mengarahkan segala kemampuan finansial secara maksimal guna mencapai tujuan finansial jangka pendek maupun jangka panjang.

Manajemen Arus Kas
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..

Jumlah dan tempat di mana uang itu berada haruslah sesuai dengan tujuan keuangan secara keseluruhan. Karena memegang/mengalokasikan uang pada tempat yang tidak sesuai dengan tujuan keuangan akan menimbulkan akibat jelek, apakah kehilangan kesempatan penambahan nilai uang atau kesulitan mengeluarkan uang pada saat memerlukannya.
Pertama-tama yang perlu dilakukan dalam mengatur arus kas adalah memetakan keadaan di mana uang yang dimiliki dialokasikan, untuk itu cobalah mengisi tabel yang tersedia berikut sesuai dengan komposisi uang anda.

Kedua, cobalah menganalisis, apakah jenis dan jumlah uang yang ada telah sesuai dengan peruntukannya. Cara melihatnya adalah dengan melihat apakah jenis penyimpanan uang telah mengacu pada tujuan finansial. Ini berarti bukan hanya pada berapa besar pendapatan/buga yang diperoleh, tetapi pada apakah penyimpanan dilakukan telah sesuai dengan tujuan keuangan.

Jumlah uang untuk tujuan likuiditas yang kami sarankan (telah dibahas dalam tulisan sebelumnya) kurang lebih 2-6 kali kebutuhan bulanan. Dengan alokasi 10 persen uang tunai, 40 persen tabungan dan 50 persen deposito dengan variasi jangka waktu 1,3 dan 6 bulan. Dan dalam artikel kali ini hanya akan dikaji berbagai instrumen yang tersedia untuk mengatur arus kas serta tip-tip memilih dan menggunakannya.

Produk bank yang dapat dipergunakan untuk tujuan pengaturan arus kas antara lain : cash/bank notes, giro, tabungan, Kartu ATM, Kartu Debit, Kartu Kredit. Pilihan jenis produk yang sesuai tentu saja tidak akan sama pada setiap orang, karena hal itu akan sangat tergantung dari kondisi keuangannya.

Uang Tunai
Uang tunai merupakan alat pembayaran yang paling likuid, artinya dapat dipakai setiap saat untuk melakukan pembayaran tanpa dikenai biaya. Keberadaan uang tunai dijamin oleh negara, sehingga nilainya akan terjamin, sesuai dengan kemampuan negara.

Nilai nominalnya akan tetap, tetapi karena pengaruh inflasi maka kekuatan nilai pembayarannya akan berkurang. Sebagai contoh, apabila satu tahun lalu uang sebesar Rp 1.000.000 akan dapat dibelikan satu buah tempat tidur, tetapi dengan uang yang sama saat ini, tidak dapat dibelikan barang yang sama.

Tip Penggunaan Uang Tunai
* Selain bahaya hilang, dicuri ataupun rusak, memegang uang tunai tidak akan memberikan bunga (justru nilainya turun), tetapi juga menghilangkan kesempatan untuk melakukan investasi. Sementara inflasi akan terus berjalan dan untuk mengalahkan inflasi cara satu-satunya adalah melakukan investasi.

* Uang tunai yang dimiliki sebaiknya sesedikit mungkin, dengan perhitungan guna melakukan pembayaran dalam jumlah kecil yang tidak dapat dilakukan dengan alat pembayaran lain. Sebagai contoh, uang jajan anak, membayar pembantu, belanja di pasar tradisional, makan di warung makan.

Cash Card /Debit Card/Kartu ATM
Cash card atau debit card adalah jenis kartu plastik yang dapat dipergunakan untuk menarik uang tunai, baik melalui teller di bank ataupun melalui ATM, atau tempat lain yang ditentukan. Prinsip kerjanya adalah pada saat kita memiliki sejumlah uang di bank kita dapat meminta kartu ATM atau kartu debit (sesuai dengan fasilitas yang diberikan bank). Setiap saat kita bisa mengambil uang tunai di ATM atau menggunakan sebagai sarana pembayaran dengan jumlah maksimal sesuai dengan uang yang kita miliki di bank. Sehingga kartu ini bukanlah merupakan alat pembayaran, tetapi hanya untuk memberikan kemudahan pada nasabah bank dalam melakukan pembayaran tanpa harus membawa uang tunai.

Seringkali diberikan pula fasilitas untuk melakukan pembayaran listrik, telepon, ponsel tetapi harus selalu diperhatikan akan adanya peluang tidak terbukukannya tranfer yang telah dilakukan. Sehingga setiap bukti pembayaran haruslah selalu disimpan. Sebaiknya diusahakan untuk melakukan pengecekan secara reguler antara transaksi melalui ATM dengan buku tabungan atau rekening Koran guna menghindari kesalahan.

Fasilitas penggunaan kartu ATM di luar negeri sering dimungkinkan, tetapi kita harus selalu berhati-hati, terutama bagaimana cara pengurangan saldo tabungan kita. Beberapa bank akan mengurangi sesuai dengan nilai tukar tengah pada saat kita mengambil uang tunai, tetapi terdapat pula bank yang akan menghitungnya dengan nilai tukar jual. Tentu saja akan ditambah biaya administrasi yang lebih tinggi daripada transaksi di dalam negeri, serta biaya kliring.

Beberapa Tip Kartu ATM
* Lebih baik menggunakan kartu ATM yang mensyarakat penggunaan PIN, karena hal itu akan lebih aman dibandingkan penggunaan seperti halnya kartu kredit, yaitu hanya menggesekkan pada alat tertentu.

* Perhatikan dalam menentukan PIN yang dipergunakan yaitu sebaiknya pada angkaangka yang mudah dihafal, dan apabila akan menyimpan kertas yang berisi PIN tersebut, sebaiknya terpisah dengan tempat menyimpan kartunya.

* Pada bank-bank tertentu, nasabah dengan memiliki kartu ATM / kartu debit akan dikenakan biaya administrasi yang lebih besar.

* Terdapat pembatasan jumlah uang yang dapat diambil melalui mesin ATM dalam satu hari, misalnya dalam satu hari maksimal uang yang dapat diambil adalah Rp 2 juta, sedangkan pengambilan lebih dari itu harus dilakukan melalui teller.

* Pengambilan uang tunai melalui mesin ATM yang bukan disediakan oleh bank tempat kita menabung, akan dikenakan biaya kliring. Sehingga jumlah yang kita ambil akan lebih kecil dari jumlah yang dikurangkan pada tabungan kita.

* Hati-hati dengan kemungkinan terjadinya off line, yang tidak memungkinkan kita melakukan pembayaran maupun pengambilan uang tunai.

Kartu Kredit
Kartu kredit adalah merupakan alat pembayaran dengan cara kredit, sehingga kita akan tetap dapat melakukan pembayaran meskipun kita tidak memiliki uang. Kewajiban penggunanya adalah membayar dengan mencicil sejumlah minimum tertentu dari total transaksi (biasanya antara 5–10 persen total tagihan) yang harus dibayar pada tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan setiap bulan.

Kartu ini sama sekali berbeda dengan kartu debit, karena setiap kali menggunakannya kita berutang dengan kewajiban membayarnya dengan bunga (tingkat suku bunga saat ini 2–3,5 persen dari total tagihan yang belum dibayar). Dan apabila kita terlambat melakukan pembayaran maka akan dikenakan denda keterlambatan (biasanya 10 persen dari pembayaran minimum).

Beberapa tip kartu kredit
* Penggunaan kartu kredit sebaiknya hanya diperlukan apabila kartu itu dilihat sebagai sumber kredit. Artinya saat melakukan transaksi telah diperhitungkan akan adanya kewajiban pembayarannya kemudian hari beserta bunganya.

* Dalam kondisi penggunaan kartu hanya sebagai alat pembayaran (bukan sumber kredit), di mana sebenarnya anda memiliki cukup uang, maka penggunaan kartu kredit tidaklah tepat.

Charge Card
Secara umum masyarakat mengenalinya sebagai kartu kredit, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda. Apabila penggunaan kartu kredit memberikan kemungkinan kita melakukan pembayaran minimal, maka charge card mengharuskan kita membayar penuh seluruh transaksi yang kita lakukan tanpa dikenai bunga, dan apabila kita tidak dapat memenuhinya maka akan dikenakan denda keterlambatan sebesar persentase tertentu.

Penggunaan kartu ini akan memungkinkan untuk melakukan penundaan pembayaran selama 1 (satu) bulan tanpa dikenai bunga, sehingga kita mendapat peluang berutang satu bulan tanpa membayar bunga. Keuntungan lain biasanya tidak dilakukan pembatasan jumlah transaksi yang dilakukan menggunakan kartu, sehingga pada umumnya pemberian kartu ini lebih selektif pada orang-orang tertentu saja. Kewajiban pengguna charge card adalah membayar iuran bulanan yang besarnya ditentukan oleh penerbit kartu.
Tip Charge Card
· Alat pembayaran ini lebih cocok bagi mereka yang berpenghasilan besar yang mampu menutup penggunaan kartu dalam satu bulan ke depan. Kesempatan menunda pembayaran selama satu bulan, tentu saja merupakan keuntungan.

Cek, Giro
Alat pembayaran ini tidak jauh berbeda dengan kartu debit, hanya pembayaran dilakukan dengan menggunakan bukti blanko khusus dan ditandatangani oleh pemilik rekening. Nasabah harus memiliki sejumlah uang di rekening gironya di bank. Kekurangan dari jenis pembayaran ini, bunga yang ditawarkan biasanya lebih rendah dari pada bila Anda menyimpannya di tabungan.

Dari pilihan alat pembayaran di atas maka alat yang akan dipilih selalu diperhitungkan dengan kemampuan keuangan serta jenis pembayaran yang dilakukan. Setiap orang akan memiliki pilihan yang berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya setiap kemudahan tidak ada yang tidak membayar. Jadi selamat memilih dan menggunakan alat pembayaran yang paling cocok.

Dana Berjangka
Dana jenis ini memerlukan periode waktu tertentu mengendap di bank untuk memperoleh keuntungan bunga dalam jumlah tertentu. Periode waktu itu biasanya, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun serta 2 tahun.

Pengambilan deposito yang belum jatuh tempo akan dikenai pinalti, berupa denda yang besarnya ditentukan oleh Bank. Likuiditas yang rendah ini diberi kompensasi bunga bank yang lebih tinggi. Biasanya semakin lama akan diberi bunga semakin tinggi (sangat tergantung pada kebijaksanaan moneter pemerintah).

Beberapa tips dana berjangka
* Cobalah membandingkan antarbank ketentuan tentang Deposito-nya, baik dana minimum, jangka waktu maupun bunganya, sebelum menentukan pilihan.

* Apabila memiliki jumlah uang cukup besar, maka lakukan negosiasi bunga deposito tertentu (lebih besar dari pasar), biasanya bank akan memberikannya.

* Peningkatan pendapatan bunga dengan mengurangi resiko likuiditas dapat dilakukan dengan menyebar uang pada jangka waktunya, misalnya : 3, 6 bulan atau 1 dan 2 tahun.
* Apabila uang anda sangat besar jumlahnya, hati-hati terhadap ketentuan pembedaan bunga terhadap jumlah deposito, serta pertimbangan keamanannya.

Sumber : Sinar Harapan

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...