CINCAU plus gula merah dan es batu paling enak disantap siang-siang saat panas. Meski terlihat sepele,bahan makanan ini banyak digunakan sebagai resep masakan tradisional yang terbuat dari ekstrak daun cincau. Jangan ditanya rasanya, karena konsumennya mulai dari kalangan bawah hingga atas. Mencarinya pun mudah, karena banyak dijual di pasar tradisional sampai pasar swalayan.
Awalnya tanaman cincau berasal dari Asia dan menyebar ke India, Birma, Indocina, Philipina sampai Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 75 - 2300 m di atas permukaan laut. Mesona palustris BL adalah bahasa latin untuk cincau hitam. Termasuk dalam famili Labiate.
Ciri-cirinya, berbatang kecil dan ramping, Pada ujung batang tumbuh batang-batang kecil, ada yang tumbuh menjalar ke tanah dan ada pula yang tegak. Memiliki bentuk daun yang lonjong, berujung runcing. Bentuk bunga mirip dengan kembang kemangi berwarna merah muda atau putih keunguan. Nah, dari daun dan batang inilah menghasilkan gelatin hijau kehitaman. Oleh karena itu dikenal dengan nama cincau hitam.
Kehadiran cincau hitam dalam resep minuman dingin sangat diharapkan untuk penciptaan padu padan warna yang menarik dan kontras, Apalagi jika cincau hitam tersebut disajikan bersama-sama dengan resep yang lain seperti buah-buahan, irisan kelapa muda, kolang-kaling, tape singkong dan lain-lain. Seperti yang kita bisa nikmati dalam bentuk es campur.
Tapi tahukah anda cincau tak hanya sedap untuk campuran minuman, di balik warnanya yang hitam pekat, cincau hitam ternyata memiliki banyak khasiat.
Secara tradisional, masyarakat Indonesia sudah meyakini cincau hitam baik untuk kesehatan. Bahan baku cincau hitam adalah ekstrak tanaman janggelan (mesona palutris) yang telah dikeringkan. Daun janggelan mengandung nilai gizi yang cukup baik per 100 gramnya, terutama juka ditinjau dari kandungan mineral dan vitaminnya.
Dari gizi, cincau hitam merupakan bahan makanan yang sangat minim kandungan gizinya. Kandungan terbesar adalah air, hampir mencapai 98%. Mengingat dalam proses pembuatannya ditambahkan mineral dan pati, cincau hitam mengandung sejumlah mineral dan karbohidrat dalam jumlah lumayan.
Tak heran banyak orang menggunakan cincau hitam sebagai resep makanan rendah energi untuk tujuan diet, baik karena alasan kesehatan maupun untuk keperluan melangsingkan tubuh. Cincau hitam dapat dimakan dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir menjadi gemuk.
Namun, meski sumbangan gizinya sangat kecil, kehadiran cincau hitam memiliki khasiat dapat menurunkan panas badan, panas dalam, mencegah gangguan pencernaan dan menurunkan tekanan darah tinggi. Cocok juga untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan. Hal ini terjadi karena cincau hitam memiliki kandungan karbohidrat, mineral (kalsium dan fosfor), vitamin A, B1, C, kandungan air yang banyak.
Masyarakat Indonesia sendiri mempercayai cincau hitam berkhasiat sabagai resep penurun panas badan, obat deman, obat sakit perut (perut mual), obat diare, obat batuk, pencegah gangguan percernaan dan penurun tekanan darah tinggi. Makanan penghilang dahaga nan menyegarkan ini juga bermanfaat untuk kesehatan karena ada kandungan serat larut air (soluble dietary fiber) yang terdapat di dalamnya. Di dalam tubuh, serat larut air dapat mengikat kadar gula dan lemak sehingga bermanfaat untuk mencegah penyakit seperti diabetes melitus, jantung, stroke.
Sedangkan di China dan Taiwan, cincau hitam yang dalam bahasa lokalnya disebut hsian tsao sangat populer untuk digunakan sabagai obat penurun tekanan darah dan obat diuretik. Di Korea Selatan, cincau hitam yang dicampur dengan rempah-rempah telah dipasarkan sebagai makanan kesehatan.
Kabar menggembirakan, bila selama ini kita telah mengenal vitamin E sebagai antioksidan yang cukup ampuh, tak disangka, ternyata ekstrak cincau hitam memiliki aktivitas antioksidan yang jauh lebih kuat dari vitamin E.
Lagipula cincau hitam tak mahal serta mudah diperoleh, mulai pasar tradisional hingga supermarket pun ada. Yuk, berkreasi makanan dari resep cincau hitam.
Sumber : republika.co.id
Awalnya tanaman cincau berasal dari Asia dan menyebar ke India, Birma, Indocina, Philipina sampai Indonesia. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 75 - 2300 m di atas permukaan laut. Mesona palustris BL adalah bahasa latin untuk cincau hitam. Termasuk dalam famili Labiate.
Ciri-cirinya, berbatang kecil dan ramping, Pada ujung batang tumbuh batang-batang kecil, ada yang tumbuh menjalar ke tanah dan ada pula yang tegak. Memiliki bentuk daun yang lonjong, berujung runcing. Bentuk bunga mirip dengan kembang kemangi berwarna merah muda atau putih keunguan. Nah, dari daun dan batang inilah menghasilkan gelatin hijau kehitaman. Oleh karena itu dikenal dengan nama cincau hitam.
Kehadiran cincau hitam dalam resep minuman dingin sangat diharapkan untuk penciptaan padu padan warna yang menarik dan kontras, Apalagi jika cincau hitam tersebut disajikan bersama-sama dengan resep yang lain seperti buah-buahan, irisan kelapa muda, kolang-kaling, tape singkong dan lain-lain. Seperti yang kita bisa nikmati dalam bentuk es campur.
Tapi tahukah anda cincau tak hanya sedap untuk campuran minuman, di balik warnanya yang hitam pekat, cincau hitam ternyata memiliki banyak khasiat.
Secara tradisional, masyarakat Indonesia sudah meyakini cincau hitam baik untuk kesehatan. Bahan baku cincau hitam adalah ekstrak tanaman janggelan (mesona palutris) yang telah dikeringkan. Daun janggelan mengandung nilai gizi yang cukup baik per 100 gramnya, terutama juka ditinjau dari kandungan mineral dan vitaminnya.
Dari gizi, cincau hitam merupakan bahan makanan yang sangat minim kandungan gizinya. Kandungan terbesar adalah air, hampir mencapai 98%. Mengingat dalam proses pembuatannya ditambahkan mineral dan pati, cincau hitam mengandung sejumlah mineral dan karbohidrat dalam jumlah lumayan.
Tak heran banyak orang menggunakan cincau hitam sebagai resep makanan rendah energi untuk tujuan diet, baik karena alasan kesehatan maupun untuk keperluan melangsingkan tubuh. Cincau hitam dapat dimakan dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir menjadi gemuk.
Namun, meski sumbangan gizinya sangat kecil, kehadiran cincau hitam memiliki khasiat dapat menurunkan panas badan, panas dalam, mencegah gangguan pencernaan dan menurunkan tekanan darah tinggi. Cocok juga untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan. Hal ini terjadi karena cincau hitam memiliki kandungan karbohidrat, mineral (kalsium dan fosfor), vitamin A, B1, C, kandungan air yang banyak.
Masyarakat Indonesia sendiri mempercayai cincau hitam berkhasiat sabagai resep penurun panas badan, obat deman, obat sakit perut (perut mual), obat diare, obat batuk, pencegah gangguan percernaan dan penurun tekanan darah tinggi. Makanan penghilang dahaga nan menyegarkan ini juga bermanfaat untuk kesehatan karena ada kandungan serat larut air (soluble dietary fiber) yang terdapat di dalamnya. Di dalam tubuh, serat larut air dapat mengikat kadar gula dan lemak sehingga bermanfaat untuk mencegah penyakit seperti diabetes melitus, jantung, stroke.
Sedangkan di China dan Taiwan, cincau hitam yang dalam bahasa lokalnya disebut hsian tsao sangat populer untuk digunakan sabagai obat penurun tekanan darah dan obat diuretik. Di Korea Selatan, cincau hitam yang dicampur dengan rempah-rempah telah dipasarkan sebagai makanan kesehatan.
Kabar menggembirakan, bila selama ini kita telah mengenal vitamin E sebagai antioksidan yang cukup ampuh, tak disangka, ternyata ekstrak cincau hitam memiliki aktivitas antioksidan yang jauh lebih kuat dari vitamin E.
Lagipula cincau hitam tak mahal serta mudah diperoleh, mulai pasar tradisional hingga supermarket pun ada. Yuk, berkreasi makanan dari resep cincau hitam.
Sumber : republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.