Minggu, 08 Februari 2009

Memantau Ukuran Bayi

PAHAMILAH standar ukuran fisik bayi. Ini penting untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan.

Ada banyak cara memantau kesehatan bayi. Tapi yang termudah dan terjelas adalah dengan mengukur kondisi fisiknya. Untuk itu, Anda perlu tahu ukuran idealnya – sehingga Anda bisa menduga status kesehataan si kecil. Ini semua dapat dilakukan melalui pengukuran antropometri (berkaitan dengan tubuh), seperti berat badan, panjang badan (tinggi badan), serta lingkar kepala. Nah, Departemen Kesehatan sudah menentukan standar atau angka ideal status gizi bayi menurut berat dan lebar badannya, serta ukuran lingkar kepalanya. Tentunya faktor usia dan jenis kelamin bayi juga harus ditentukan. Standar ini adalah adalah keputusan resmi yang menjadi panduan seluruh dokter di Indonesia untuk memantau kesehatan bayi. Anda pun patut “melek” standar ini.


Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Bila berat badan yang tidak sesuai dengan umur, atau tidak ada kenaikan berat badan dalam jangka waktu tertentu (1-3 bulan), bisa menjadi petunjuk adanya gangguan kesehatan.

Gizi Anak Menurut Berat Badan dan Umur (BB/U)

Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 920/Menkes/SK/VIII/2002 [J1]

Panjang Badan menurut Umur (PB/U)
Bertambahnya berat badan bayi juga diikuti dengan bertambahnya panjang badan, yang pertambahannya dari bulan ke bulan tidak selalu sama. Boleh dibilang, panjang badan merupakan parameter pertumbuhan yang lebih akurat.

Status Gizi Anak Menurut Panjang Badan dan Umur (PB/U)

Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 920/Menkes/SK/VIII/2002

Lingkar Kepala
Banyak penelitian membuktikan, ada korelasi antara ukuran kepala bayi dan besar otak yang tersimpan di dalamnya. Itu sebabnya, pengukuran lingkar kepala juga perlu dilakukan secara rutin dan berkala. Apalagi, melalui pengukuran ini, secara kasar dokter dapat mengetahui gambaran tingkat kecerdasannya kelak.

Sayangnya, sampai saat ini, belum ada ukuran baku mengenai lingkar kepala. Namun, di beberapa buku kesehatan anak atau di Kartu Menuju Sehat (KMS) dapat ditemui kurva-kurva yang menggambarkan perkembangan ukuran lingkar kepala anak. Misalnya, bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki ukuran lingkar kepala sekitar 35 cm.

Bila Anda tidak yakin atas status gizi si kecil, jangan segan berkonsultasi dengan dokter. Yang patut diingat, setiap hasil pengukuran antropometri ada rentang normalnya. Jadi bisa saja bayi Anda terlihat lebih kurus dari bayi teman Anda yang sama usia, berat dan jenis kelaminnya. Ini bukan berarti anak Anda tidak normal, karena bisa jadi panjang badan bayi Anda di atas rata-rata. Yang penting, selama bayi Anda selalu aktif, bahagia, dan ciri-ciri tumbuh kembangnya normal, jangan terlalu khawatir dengan bentuk tubuhnya!

Dewi Handajani
Konsultasi ilmiah: dr. Rini Sekartini, Sp.A, Divisi Tumbuh Kembang–Pediatri Sosial, Departemen IKA, POGI Jaya, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Sumber : ayahbunda-online.com

“Pesta perkawinan kita sudah berlalu bertahun-tahun yang lalu. Perayaannya berlanjut sampai hari ini”. - Gene Perret.


Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...