Sabtu, 30 April 2011

Kulit Selulit


SELULIT berbeda dari stretch mark. Jika pada stretch mark permukaan kulit seperti tergores-gores, pada selulit permukaan kulit tampak bergelombang seperti kulit jeruk. Selulit terbentuk di kulit paha, bokong, dan perut. Selulit muncul di paha, bokong, dan perut karena memang ketiga bagian itu yang jarang bergerak.


Selulit, atau yang kerap disebut kulit jeruk ini, sebetulnya merupakan hasil dari penumpukan lemak di lapisan bawah kulit. Dimana, pada lapisan ini memiliki jaringan-jaringan ikat yang menyekat. saat lemak bawah kulit ini bertambah, ia akan mengisi ruang-ruang di antara jaringan ikat secara tak merata. Sehingga, ketika lemak bertambah banyak, permukaan kulit jadi tak mulus atau cenderung bergelombang. Kalaupun tak langsung terlihat bergelombang, ketika dicubit atau dalam posisi tertentu, misalnya menungging, akan terlihat gelombang selulitnya.
Awal terbentuknya selulit hingga kini masih menjadi perdebatan di kalangan medis. Dan selulit sebenarnya merupakan proses alami tubuh yang membentuk cadangan lemak di bawah kulit.
Hanya saja, karena beberapa faktor penunjang seperti pertambahan berat badan drastis, sirkulasi darah kurang lancar, dan hormonal, akan menyebabkan tubuh menimbun lemak di bawah kulit lebih banyak dari kondisi normal. Tapi, sifatnya hanya mempercepat selulit terbentuk, bukan sebagai penyebab utama.

Untuk mengatasi selulit memang tak bisa ditempuh dengan cara instan. Walaupun di luaran banyak terdapat krim atau alat massage yang menjanjikan, dan dipercaya bisa mengatasi selulit, tapi itu tak bisa menjamin selulit akan hilang. Satu-satunya cara, ya dengan mengurangi lingkar tubuh. Jika lingkar tubuh mengecil, otomatis selulit juga akan semakin tersamar. Dan cara lain adalah melalui cara mesoterapi atau liposuction (sedot lemak), dikombinasi dengan radio frekuensi.

HIPERPIGMENTASI
Pernahkah Anda mengalami kulit kehitaman di area tertentu, seperti pada ketiak, selangkangan, payudara, atau leher? Area kehitaman yang muncul ini, konon terjadi akibat adanya aktivitas pigmen oleh sel melanosit yang ada pada perbatasan epidermis kulit. Nah, hitam-hitamnya kulit ini umumnya disebut dengan istilah hiperpigmentasi.Hiperpigmentasi biasanya dikaitkan dengan perubahan kondisi tubuh, seperti akibat pemakaian obat hormonal (pil KB), alergi bahan kosmetik tertentu, terjadi gesekan, perubahan hormonal dalam tubuh, dan sebagainya.

Akibat adanya faktor pemicu ini, akan muncul peningkatan produksi pigmen pada melanosit. Tetapi, munculnya hanya pada area tertentu saja. Penampilannya seperti flek, namun dengan area kehitaman yang agak luas.

Pada kondisi hamil, ketidakstabilan produksi hormon esterogen dan progesteron bisa semakin memacu produksi pigmen di area-area tertentu tadi. Sehingga, perempuan yang sedang hamil dianggap lebih berpotensi mengalami hiperpigmentasi daripada yang sedang tidak hamil. Sedangkan luasnya area kehitaman ini dipengaruhi faktor genetik atau bersifat bawaan.

Untuk mengatasi hiperpigmentasi memang bisa menggunakan krim pemutih, untuk menekan produksi pigmen dan aktivitas sel melanosit. Namun, bagi perempuan yang sedang hamil, penggunaan obat-obatan tentu harus dengan sepengetahuan dan seijin dokter kandungan.

Selain penggunaan krim pemutih, hiperpigmentasi juga bisa diatasi dengan laser dan chemical peeling. Sehingga, sel kulit yang terlanjur kaya akan pigmen tadi digantikan oleh sel kulit baru yang tak terlalu banyak pigmen.

Antisipasi Penyebab
Oleh karena beberapa masalah kulit seperti stretch mark atau selulit tak bisa disembuhkan, ada baiknya Anda memikirkan cara mengantisipasinya sebelum masalah ini terjadi. Yang bisa dilakukan antara lain:
  1. PELEMBAP. Gunakan pelembap tubuh alami, seperti minyak zaitun setelah mandi, terutama saat hamil.
  2. AIR. Perbanyak minum air putih untuk menjaga kelembapan kulit.
  3. KOSMETIK. Hindari pemakaian kosmetik dan obat-obatan yang diduga bisa menyebabkan alergi, seperti deodorant roll on yang mengandung alkohol atau pil KB.
  4. OBESITAS. Menghindari kegemukan (obesitas), ditengarai dapat mencegah terjadinya selulit maupun stretch mark.
  5. MENGGARUK. Hindari menggaruk-garuk bagian tubuh tertentu yang dihinggapi stretch mark, karena bisa semakin memperparah robekan di lapisan dermis kulit.
  6. NUTRISI. Perhatikan selalu asupan makanan, terutama dari sisi kandungan nutrisi dan kalorinya.

Pengaruh Gaya Hidup
Setuju atau tidak, faktor gaya hidup bisa memicu atau memperparah terjadinya masalah penampilan kulit, seperti stretch mark, hiperpigmentasi, maupun selulit. Jadi, mulailah menjalani gaya hidup sehat dari sekarang, dan hindari:
1. Merokok.
2. Mengonsumsi makanan berlemak jenuh tinggi, seperti gorengan dan fast food.
3. Kurang olahraga.
4. Kurang suka mengonsumsi buah dan sayuran.
5. Terlalu sering menggunakan pakaian ketat.
6. Kurang mengonsumsi air putih.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...