JIKA semua orang tahu, mungkin mereka tak akan pernah melupakanku.
Itulah mengapa, sajikan aku sebelum anak memulai aktivitasnya di pagi hari. Jika masih ragu, berikut 9 alasan mengapa aku tak boleh dilewatkan:
MEMPERTAHANKAN STATUS GIZI ANAK
Mengacuhkanku atau menghidangkanku sekadarnya dapat mengancam status gizi anak. Ini karena banyak yang berpendapat, aku cukup digantikan dengan jajanan pada waktu jam istirahat. Padahal, sebagian jajanan anak di sekolah tidak hanya miskin gizi, tapi juga membahayakan. Bukan aku lo yang ngomong, tapi ini hasil evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2003. Dari 163 sampel jajanan di 10 provinsi yang diuji, 80 di antaranya tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan (situs BPOM 2003). Bisa dibayangkan jika anak lebih menggemari jajanan tidak sehat setiap harinya. Kondisi gizi anak bisa menurun, bahkan memburuk.
Tidak usah heran, anggapan anakanak bergizi buruk kini tidak identik dengan anak kurang mampu; anakanak yang hidupnya di pedesaan, belajar sambil waswas karena takut sekolahnya tiba-tiba ambruk, uang jajannya tidak lebih dari seribu perak, dan hidup di rumah sempit dan pengap dengan luas 4x5 meter. Tapi juga anak gedongan, yang sekolahnya banyak menggunakan Bahasa Inggris, diantarjemput mobil saat sekolah, dan uang jajannya lebih dari Rp10.000 per hari. Mau bukti? Dr. Adi Tagor, DPH, Sp.A., yang berpraktik di sebuah rumah sakit elite di Jakarta Selatan sempat bercerita, dirinya pernah didatangi beberapa pasien anak dengan status gizi buruk. Sebuah ironi yang dialami anakanak kalangan menengah ke atas. Setelah diteliti, salah satu penyebabnya adalah disiplin makan yang salah, melupakanku dan lebih memilih jajanan di luar. Kesimpulanku, gizi buruk bukan hanya disebabkan ketidakmampuan, tapi juga ketidaktahuan.
KONSENTRASI MENINGKAT
Aku berperan melindungi tubuh terhadap dampak negatif kondisi perut kosong selama berjamjam. Coba deh hitung, kala bangun tidur lambung anak sudah kosong selama sekitar 10 jam. Nah, kosongnya lambung inilah yang membuat kadar gula darah dalam tubuh anak menurun drastis. Soalnya, kadar gula darah hanya mampu bertahan hingga 2 jam. Setelah itu, anak mesti mengisi perutnya kembali agar tubuhnya bisa beraktivitas secara optimal. Salah satunya agar pasokan energi glukosa ke otak tidak terganggu. Jika sampai terganggu, kemampuan konsentrasi anak akan berkurang dan akibatnya tak dapat menangkap materi pelajaran dengan baik.
LEBIH AKTIF DAN BERTENAGA
Saat masuk ke lambung, aku dicerna hingga halus lalu mampir ke dalam usus halus. Selanjutnya makanan itu masuk ke dalam darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Otot-otot pun menjadi segar dan bertenaga. Akulah penyuplai energi anak pertama kalinya. Lewat sarapan anak menjadi lebih aktif dan ceria. Saat pelajaran, dia aktif dan antusias menyimak serta bertanya. Begitu juga saat jam istirahat tiba, dia bersemangat bermain dengan teman-temannya.
SOSIALISASI BAIK
Apa yang terjadi jika kadar gula kurang karena melewatkanku? Anak dapat terjangkit 3 L; lemah, letih, dan lesu. Jika ini kerap dibiarkan, bukan tidak mungkin anak kehilangan teman-temannya. Siapa yang suka bergaul dengan anak loyo, enggan diajak main bola, kejarkejaran, atau sekadar bercanda. Itulah sebuah konsekuensi berat lainnya karena mengacuhkanku.
TANGKAL PENYAKIT
Asupan nutrisi yang kurang dapat memperburuk daya tahan tubuh anak. Akibatnya, anak mudah terinfeksi berbagai penyakit menular seperti flu dan radang tenggorokan, serta mudah bereaksi berat terhadap berbagai gangguan kesehatan seperti keracunan. Masih ingat, kan, dengan kasus keracunan mi kering yang menimpa anakanak SD di Purbalingga, Jawa Tengah? Seperti dikutip harian Merdeka pada 2003, banyak siswa SDN I Karangjambu yang hanya mengalami keluhan ringan, bahkan tidak merasakan keluhan apaapa. Padahal banyak siswa SD lain yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Selidik punya selidik, ternyata siswa SDN I Karangjambu memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik karena punya kebiasaan menyantap aku sebelum berangkat sekolah.
SARAPAN TIDAK BIKIN GEMUK
Meski tidak banyak, ada saja remaja putri yang mengabaikanku karena takut badannya jadi gemuk. Terus terang aku sangat sakit hati karena dianggap dapat menggemukkan. Padahal, aku lebih istimewa ketimbang dua saudaraku, makan siang dan makan malam. Energi yang kuhasilkan tidak akan disimpan sebagai lemak tubuh tetapi dipergunakan untuk energi sehari-hari. Aku justru membantu mengontrol metabolisme dan membatasi nafsu makan di siang hari. Malah, dengan melewatkanku, porsi makan siang dan malam bisa tak terkendali. Itulah yang menyebabkan kegemukan.
Sebuah penelitian terbaru Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts mendukung fakta tersebut. Orang yang secara teratur melahapku dapat menurunkan risiko kegemukan. Lewat publikasinya di American Journal of Epidemiology edisi Agustus 2003, tim peneliti mengungkapkan, orang yang meremehkanku, alias tidak sarapan berisiko menderita obesitas 4 kali lebih tinggi daripada orang yang sarapan secara teratur.
KUATKAN HUBUNGAN KELUARGA
Disadari atau tidak, aku berperan penting mempertemukan seluruh anggota keluarga di pagi hari. Makan siang? Mana bisa. Papanya anak-anak masih sibuk di kantor. Mamanya juga. Kalaupun mama di rumah, anak-anak full day school biasanya makan siang di sekolah. Jadi sebetulnya, pagi harilah saat yang tepat untuk semua anggota berkumpul menikmati aku sambil mama dan papa memompakan motivasi pada anak. Hubungan batin pun semakin terjalin erat. Tidak usah heran jika sebuah penelitian mengungkapkan, keluarga yang duduk bersama saat sarapan akan lebih dekat secara emosi satu sama lain, dibandingkan keluarga yang anggotanya masing-masing buruburu pergi ke kantor atau ke sekolah.
TANGKAL STRES
Survei juga membuktikan, anak yang melewatkanku akan lebih mudah terkena stres ketimbang yang tidak. Ini memang masuk di akal, dengan kondisi perut keroncongan anak sulit mengatasi setiap tekanan di sekolah. Pelajaran yang banyak dan sulit akan membuatnya pusing.
SARAPAN SEHAT KAYA SERAT
Agar maksimal, aku jangan dihidangkan asalasalan. Segelas teh manis dan sepotong pisang goreng tidaklah cukup. Porsi dan kualitasku harus tetap mengacu pada konsep pola gizi cukup dan seimbang. Jika dihidangkan, aku harus mencapai kecukupan 2025% energi anak per hari atau sekitar 200300 kalori. Komposisinya harus mencakup karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Jangan lupakan kandungan serat yang penting bagi pencernaan. Serat ini bisa diperoleh antara lain dari sereal, nasi, roti, sayur, dan buahbuahan. Ingat, tubuh memerlukan 2530 gram serat setiap harinya. Memulaiku dengan menu kaya serat merupakan langkah terbaik untuk memenuhinya. Banyak manfaat yang didapat dengan mengonsumsi cukup serat. Selain meminimalkan kadar kolesterol jahat, serat juga bermanfaat mencegah sembelit, kanker usus besar, dan tekanan darah tinggi. Jika dipupuk sejak dini, kebiasaan sehat ini akan terbawa hingga dewasa.
Bagi orangtua yang supersibuk pun tidak ada alasan untuk tidak menghidangkanku. Toh zaman terus berkembang, saat ini sudah banyak aneka produk sarapan instan yang sehat. Lihatlah komposisinya Produk itu harus kaya akan kandungan karbohidrat, terbuat dari gandum, sereal, beras, dan lainnya. Selain itu, makanan instan ini pun harus mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat agar memenuhi kriteria sarapan bergizi. Nah, biarpun cuma ada sedikit waktu di pagi hari, tidak ada lagi alasan untuk melupakanku, si sarapan bergizi.
SARAPAN, BAHAN BAKAR SANG JUARA
Akulah salah satu kunci anak sukses dan cerdas. Cerita Widya (43) di bawah ini bisa dijadikan gambaran betapa pentingnya aku. Dengan tidak pernah melupakanku, Widya berhasil menjadikan anaknya, Stefano Chiesa Suryanto (10) meraih medali emas matematika tingkat internasional pada Olimpiade Matematika dan IPA tingkat SD pada 2007. Bahkan beberapa waktu lalu pada World Sakamoto Mathematics Competition 2008, di ajang yang sama, Ano, panggilan akrabnya, kembali menyabet medali emas. Ingin tahu rahasianya? Berikut petikannya.
"Selain tekun belajar dan berdoa, ada kunci kesuksesan lain pada Ano. Saya tidak pernah lupa untuk menyajikan sarapan bergizi buatnya. Ano boleh lupa makan malam, tapi tidak demikian halnya dengan sarapan. Lewat sarapanlah, semua materi termasuk matematika di sekolah diserapnya. Kebiasaan sarapan sudah saya pupuk kepada keluarga sejak kecil.
Apalagi menjelang perlombaan olimpiade matematika yang rata-rata diadakan pada pagi hari, maka sarapan sudah menjadi kewajiban. Melupakan sarapan sama saja dengan tidak menyiapkan peluru pada senapan sebelum perang. Agar menarik selera, saya sengaja menyajikan menu sarapan secara bervariasi. Kadang menyuguhkan sereal kaya serat dan susu, kwetiaw kuah, nasi goreng, nasi kuning, bubur ayam. Dengan kata lain, apa pun saya lakukan demi menyuguhkan sarapan terbaik untuk anak saya. Dengan sarapan fisik dan mental anak terjaga, dia lebih konsentrasi dan fokus pada pelajaran.
Demikian ungkapan Widya, bisa dibayangkan jika seluruh anak di Indonesia memulai hari denganku. Akan ada lebih banyak Ano yang muncul. Mereka tidak hanya berprestasi di bidang matematika, tapi juga olahraga, ilmu pengetahuan alam, musik, ilmu sosial dan sebagainya. Prestasi mereka optimal, potensinya pun maksimal. Mereka tidak hanya dapat membuat bangga orangtua, tapi juga sekolah, bahkan bangsa. (Marzuki Iskandar, STP, MTP - Dosen Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Jakarta).
Sumber : tabloid-nakita.com
Sarapan, begitu orang menamaiku. Namaku memang khusus. Berbeda dari dua saudaraku, makan siang dan makan malam. Aku tak tahu mengapa, mungkin karena aku lebih istimewa dibanding keduanya. Ya, ibarat bahan bakar bagi sebuah kendaraan, akulah sumber energi pertama di saat anak mulai beraktivitas.
Sayang, banyak orang melupakanku. Berbagai alasan dilontarkan, mana sempatlah, tidak berselera, repot, dan beragam alasan lain yang sebetulnya bisa disiasati. Padahal, mengabaikanku sama saja dengan tidak mengisi tangki bahan bakar yang kosong setelah kendaraan dipakai semalaman. Bisa ditebak apa yang terjadi di pagi hari, kendaraan itu tak dapat melaju dengan leluasa, bahkan mungkin mogok.
Itulah mengapa, sajikan aku sebelum anak memulai aktivitasnya di pagi hari. Jika masih ragu, berikut 9 alasan mengapa aku tak boleh dilewatkan:
MEMPERTAHANKAN STATUS GIZI ANAK
Mengacuhkanku atau menghidangkanku sekadarnya dapat mengancam status gizi anak. Ini karena banyak yang berpendapat, aku cukup digantikan dengan jajanan pada waktu jam istirahat. Padahal, sebagian jajanan anak di sekolah tidak hanya miskin gizi, tapi juga membahayakan. Bukan aku lo yang ngomong, tapi ini hasil evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2003. Dari 163 sampel jajanan di 10 provinsi yang diuji, 80 di antaranya tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan (situs BPOM 2003). Bisa dibayangkan jika anak lebih menggemari jajanan tidak sehat setiap harinya. Kondisi gizi anak bisa menurun, bahkan memburuk.
Tidak usah heran, anggapan anakanak bergizi buruk kini tidak identik dengan anak kurang mampu; anakanak yang hidupnya di pedesaan, belajar sambil waswas karena takut sekolahnya tiba-tiba ambruk, uang jajannya tidak lebih dari seribu perak, dan hidup di rumah sempit dan pengap dengan luas 4x5 meter. Tapi juga anak gedongan, yang sekolahnya banyak menggunakan Bahasa Inggris, diantarjemput mobil saat sekolah, dan uang jajannya lebih dari Rp10.000 per hari. Mau bukti? Dr. Adi Tagor, DPH, Sp.A., yang berpraktik di sebuah rumah sakit elite di Jakarta Selatan sempat bercerita, dirinya pernah didatangi beberapa pasien anak dengan status gizi buruk. Sebuah ironi yang dialami anakanak kalangan menengah ke atas. Setelah diteliti, salah satu penyebabnya adalah disiplin makan yang salah, melupakanku dan lebih memilih jajanan di luar. Kesimpulanku, gizi buruk bukan hanya disebabkan ketidakmampuan, tapi juga ketidaktahuan.
KONSENTRASI MENINGKAT
Aku berperan melindungi tubuh terhadap dampak negatif kondisi perut kosong selama berjamjam. Coba deh hitung, kala bangun tidur lambung anak sudah kosong selama sekitar 10 jam. Nah, kosongnya lambung inilah yang membuat kadar gula darah dalam tubuh anak menurun drastis. Soalnya, kadar gula darah hanya mampu bertahan hingga 2 jam. Setelah itu, anak mesti mengisi perutnya kembali agar tubuhnya bisa beraktivitas secara optimal. Salah satunya agar pasokan energi glukosa ke otak tidak terganggu. Jika sampai terganggu, kemampuan konsentrasi anak akan berkurang dan akibatnya tak dapat menangkap materi pelajaran dengan baik.
LEBIH AKTIF DAN BERTENAGA
Saat masuk ke lambung, aku dicerna hingga halus lalu mampir ke dalam usus halus. Selanjutnya makanan itu masuk ke dalam darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Otot-otot pun menjadi segar dan bertenaga. Akulah penyuplai energi anak pertama kalinya. Lewat sarapan anak menjadi lebih aktif dan ceria. Saat pelajaran, dia aktif dan antusias menyimak serta bertanya. Begitu juga saat jam istirahat tiba, dia bersemangat bermain dengan teman-temannya.
SOSIALISASI BAIK
Apa yang terjadi jika kadar gula kurang karena melewatkanku? Anak dapat terjangkit 3 L; lemah, letih, dan lesu. Jika ini kerap dibiarkan, bukan tidak mungkin anak kehilangan teman-temannya. Siapa yang suka bergaul dengan anak loyo, enggan diajak main bola, kejarkejaran, atau sekadar bercanda. Itulah sebuah konsekuensi berat lainnya karena mengacuhkanku.
TANGKAL PENYAKIT
Asupan nutrisi yang kurang dapat memperburuk daya tahan tubuh anak. Akibatnya, anak mudah terinfeksi berbagai penyakit menular seperti flu dan radang tenggorokan, serta mudah bereaksi berat terhadap berbagai gangguan kesehatan seperti keracunan. Masih ingat, kan, dengan kasus keracunan mi kering yang menimpa anakanak SD di Purbalingga, Jawa Tengah? Seperti dikutip harian Merdeka pada 2003, banyak siswa SDN I Karangjambu yang hanya mengalami keluhan ringan, bahkan tidak merasakan keluhan apaapa. Padahal banyak siswa SD lain yang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Selidik punya selidik, ternyata siswa SDN I Karangjambu memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik karena punya kebiasaan menyantap aku sebelum berangkat sekolah.
SARAPAN TIDAK BIKIN GEMUK
Meski tidak banyak, ada saja remaja putri yang mengabaikanku karena takut badannya jadi gemuk. Terus terang aku sangat sakit hati karena dianggap dapat menggemukkan. Padahal, aku lebih istimewa ketimbang dua saudaraku, makan siang dan makan malam. Energi yang kuhasilkan tidak akan disimpan sebagai lemak tubuh tetapi dipergunakan untuk energi sehari-hari. Aku justru membantu mengontrol metabolisme dan membatasi nafsu makan di siang hari. Malah, dengan melewatkanku, porsi makan siang dan malam bisa tak terkendali. Itulah yang menyebabkan kegemukan.
Sebuah penelitian terbaru Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts mendukung fakta tersebut. Orang yang secara teratur melahapku dapat menurunkan risiko kegemukan. Lewat publikasinya di American Journal of Epidemiology edisi Agustus 2003, tim peneliti mengungkapkan, orang yang meremehkanku, alias tidak sarapan berisiko menderita obesitas 4 kali lebih tinggi daripada orang yang sarapan secara teratur.
KUATKAN HUBUNGAN KELUARGA
Disadari atau tidak, aku berperan penting mempertemukan seluruh anggota keluarga di pagi hari. Makan siang? Mana bisa. Papanya anak-anak masih sibuk di kantor. Mamanya juga. Kalaupun mama di rumah, anak-anak full day school biasanya makan siang di sekolah. Jadi sebetulnya, pagi harilah saat yang tepat untuk semua anggota berkumpul menikmati aku sambil mama dan papa memompakan motivasi pada anak. Hubungan batin pun semakin terjalin erat. Tidak usah heran jika sebuah penelitian mengungkapkan, keluarga yang duduk bersama saat sarapan akan lebih dekat secara emosi satu sama lain, dibandingkan keluarga yang anggotanya masing-masing buruburu pergi ke kantor atau ke sekolah.
TANGKAL STRES
Survei juga membuktikan, anak yang melewatkanku akan lebih mudah terkena stres ketimbang yang tidak. Ini memang masuk di akal, dengan kondisi perut keroncongan anak sulit mengatasi setiap tekanan di sekolah. Pelajaran yang banyak dan sulit akan membuatnya pusing.
SARAPAN SEHAT KAYA SERAT
Agar maksimal, aku jangan dihidangkan asalasalan. Segelas teh manis dan sepotong pisang goreng tidaklah cukup. Porsi dan kualitasku harus tetap mengacu pada konsep pola gizi cukup dan seimbang. Jika dihidangkan, aku harus mencapai kecukupan 2025% energi anak per hari atau sekitar 200300 kalori. Komposisinya harus mencakup karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Jangan lupakan kandungan serat yang penting bagi pencernaan. Serat ini bisa diperoleh antara lain dari sereal, nasi, roti, sayur, dan buahbuahan. Ingat, tubuh memerlukan 2530 gram serat setiap harinya. Memulaiku dengan menu kaya serat merupakan langkah terbaik untuk memenuhinya. Banyak manfaat yang didapat dengan mengonsumsi cukup serat. Selain meminimalkan kadar kolesterol jahat, serat juga bermanfaat mencegah sembelit, kanker usus besar, dan tekanan darah tinggi. Jika dipupuk sejak dini, kebiasaan sehat ini akan terbawa hingga dewasa.
Bagi orangtua yang supersibuk pun tidak ada alasan untuk tidak menghidangkanku. Toh zaman terus berkembang, saat ini sudah banyak aneka produk sarapan instan yang sehat. Lihatlah komposisinya Produk itu harus kaya akan kandungan karbohidrat, terbuat dari gandum, sereal, beras, dan lainnya. Selain itu, makanan instan ini pun harus mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat agar memenuhi kriteria sarapan bergizi. Nah, biarpun cuma ada sedikit waktu di pagi hari, tidak ada lagi alasan untuk melupakanku, si sarapan bergizi.
SARAPAN, BAHAN BAKAR SANG JUARA
Akulah salah satu kunci anak sukses dan cerdas. Cerita Widya (43) di bawah ini bisa dijadikan gambaran betapa pentingnya aku. Dengan tidak pernah melupakanku, Widya berhasil menjadikan anaknya, Stefano Chiesa Suryanto (10) meraih medali emas matematika tingkat internasional pada Olimpiade Matematika dan IPA tingkat SD pada 2007. Bahkan beberapa waktu lalu pada World Sakamoto Mathematics Competition 2008, di ajang yang sama, Ano, panggilan akrabnya, kembali menyabet medali emas. Ingin tahu rahasianya? Berikut petikannya.
"Selain tekun belajar dan berdoa, ada kunci kesuksesan lain pada Ano. Saya tidak pernah lupa untuk menyajikan sarapan bergizi buatnya. Ano boleh lupa makan malam, tapi tidak demikian halnya dengan sarapan. Lewat sarapanlah, semua materi termasuk matematika di sekolah diserapnya. Kebiasaan sarapan sudah saya pupuk kepada keluarga sejak kecil.
Apalagi menjelang perlombaan olimpiade matematika yang rata-rata diadakan pada pagi hari, maka sarapan sudah menjadi kewajiban. Melupakan sarapan sama saja dengan tidak menyiapkan peluru pada senapan sebelum perang. Agar menarik selera, saya sengaja menyajikan menu sarapan secara bervariasi. Kadang menyuguhkan sereal kaya serat dan susu, kwetiaw kuah, nasi goreng, nasi kuning, bubur ayam. Dengan kata lain, apa pun saya lakukan demi menyuguhkan sarapan terbaik untuk anak saya. Dengan sarapan fisik dan mental anak terjaga, dia lebih konsentrasi dan fokus pada pelajaran.
Demikian ungkapan Widya, bisa dibayangkan jika seluruh anak di Indonesia memulai hari denganku. Akan ada lebih banyak Ano yang muncul. Mereka tidak hanya berprestasi di bidang matematika, tapi juga olahraga, ilmu pengetahuan alam, musik, ilmu sosial dan sebagainya. Prestasi mereka optimal, potensinya pun maksimal. Mereka tidak hanya dapat membuat bangga orangtua, tapi juga sekolah, bahkan bangsa. (Marzuki Iskandar, STP, MTP - Dosen Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Jakarta).
Sumber : tabloid-nakita.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.