TIDAK bisa dipungkiri bahwa saat hamil perempuan cenderung malas melakukan banyak aktivitas. Mereka terlalu fokus pada janin sehingga melupakan perawatan dirinya sehingga akhirnya bisa berpengaruh pada tubuh dan si jabang bayi.
Contohnya saja merawat kebersihan gigi dan mulut. Jika ibu hamil tidak rajin memelihara kesehatan giginya, maka bayi dalam kandungan pun bisa tertular sejumlah penyakit dan bahkan bisa terbawa hingga sang bayi lahir.
''Ibu hamil terkadang malas membersihkan gigi dan mulut karena merasa mual. Padahal, ini harus dipaksakan,'' tutur dr Enrita Dian, SpKGA, dokter spesialis gigi anak, dalam acara diskusi kebersihan gigi dan mulut ibu hamil, bayi, dan balita di Klinik Ultimo Estetika, Jakarta.
Ia mengungkapkan lebih lanjut, beberapa problem seperti gigi berlubang, gusi bengkak, gusi berdarah, dan nyeri gigi kerap kali dialami oleh mereka yang hamil. ''Umumnya terjadi pada trimester pertama. Sebab, saat itu ibu hamil sedang mengalami mual dan muntah atau morning sickness, yang kemudian membuat mereka malas merawat gigi,'' jelas Enrita.
Karena sedang mual dan muntah, ditambah senang mengonsumsi makanan yang asam atau yang manis untuk mengurangi mual dan muntah, maka problem gigi makin bertumpuk. Karena makanan yang manis bisa menyebabkan pH mulut jadi asam. Padahal, semakin malas menyikat dan membersihkan gigi, semakin besar ancaman bagi si jabang bayi. Karena si ibu kehilangan nafsu makan, asupan makanan bagi jabang bayi pun berkurang. Bayi bisa lahir prematur dan memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).
Enrita menyarankan agar ibu hamil tetap rajin menggosok gigi setiap selesai makan dan sebelum tidur. ''Gunakan pasta gigi ber-flouride untuk menjaga kekuatan gigi,'' tambahnya.
Kalau rasa malas menyerang, Anda bisa berkumur dengan obat kumur antiseptik dan dibarengi mengunyah permen yang mengandung xylitol untuk membunuh kuman. Paling tidak, cara ini bisa menggantikan ritual menyikat gigi. Selain itu, bila ada masalah pada gigi, misalnya gigi berlubang, harus segera ditambal. Gigi yang berlubang bisa ditularkan pada bayi, hingga kelak anak mengalami problem gigi yang sama.
Menurut Enrita, tiga bulan pertama masa kehamilan adalah yang paling penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Perhatikan betul kebersihan gigi pada usia kehamilan 14-20 minggu. Inilah saat paling rawan jika Anda mengabaikan kesehatan gigi. ''Jangan menunda merawat gigi hingga masa morning sickness lewat. Problem gigi jadi makin serius,'' tegasnya.
Sumber : kompas.com
Contohnya saja merawat kebersihan gigi dan mulut. Jika ibu hamil tidak rajin memelihara kesehatan giginya, maka bayi dalam kandungan pun bisa tertular sejumlah penyakit dan bahkan bisa terbawa hingga sang bayi lahir.
''Ibu hamil terkadang malas membersihkan gigi dan mulut karena merasa mual. Padahal, ini harus dipaksakan,'' tutur dr Enrita Dian, SpKGA, dokter spesialis gigi anak, dalam acara diskusi kebersihan gigi dan mulut ibu hamil, bayi, dan balita di Klinik Ultimo Estetika, Jakarta.
Ia mengungkapkan lebih lanjut, beberapa problem seperti gigi berlubang, gusi bengkak, gusi berdarah, dan nyeri gigi kerap kali dialami oleh mereka yang hamil. ''Umumnya terjadi pada trimester pertama. Sebab, saat itu ibu hamil sedang mengalami mual dan muntah atau morning sickness, yang kemudian membuat mereka malas merawat gigi,'' jelas Enrita.
Karena sedang mual dan muntah, ditambah senang mengonsumsi makanan yang asam atau yang manis untuk mengurangi mual dan muntah, maka problem gigi makin bertumpuk. Karena makanan yang manis bisa menyebabkan pH mulut jadi asam. Padahal, semakin malas menyikat dan membersihkan gigi, semakin besar ancaman bagi si jabang bayi. Karena si ibu kehilangan nafsu makan, asupan makanan bagi jabang bayi pun berkurang. Bayi bisa lahir prematur dan memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).
Enrita menyarankan agar ibu hamil tetap rajin menggosok gigi setiap selesai makan dan sebelum tidur. ''Gunakan pasta gigi ber-flouride untuk menjaga kekuatan gigi,'' tambahnya.
Kalau rasa malas menyerang, Anda bisa berkumur dengan obat kumur antiseptik dan dibarengi mengunyah permen yang mengandung xylitol untuk membunuh kuman. Paling tidak, cara ini bisa menggantikan ritual menyikat gigi. Selain itu, bila ada masalah pada gigi, misalnya gigi berlubang, harus segera ditambal. Gigi yang berlubang bisa ditularkan pada bayi, hingga kelak anak mengalami problem gigi yang sama.
Menurut Enrita, tiga bulan pertama masa kehamilan adalah yang paling penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Perhatikan betul kebersihan gigi pada usia kehamilan 14-20 minggu. Inilah saat paling rawan jika Anda mengabaikan kesehatan gigi. ''Jangan menunda merawat gigi hingga masa morning sickness lewat. Problem gigi jadi makin serius,'' tegasnya.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.