Sabtu, 18 Juli 2009

Grapefruit, Usir Obesitas dan Diabetes Sekaligus

INGIN mengurangi berat badan dan mencegah diabetes? Cobalah grapefruit, buah dari keluarga sitrus dengan bentuk yang mirip jeruk biasa tapi dengan ukuran yang lebih besar ini, bisa menjadi pilihan Anda. Meskipun jeruk dengan berbagai variasi warna bulir ini mungkin bukan buah idola Anda karena rasanya yang agak pahit. Tetapi justru rasa pahit ini berasal dari kandungan yang baik bagi kesehatan.

Tim peneliti dari Robarts Research Institute di the University of Western Ontario, Canada menemukan, marga sitrus satu ini terbukti efektif sebagai senjata dalam memerangi diabetes. Studi ini menemukan kalau naringenin, sejenis flavonoid yang ditemukan dalam buah sitrus dan penyebab rasa pahit dari buah ini, membuat liver membakar lemak yang dikonsumsi, bukan menyimpannya. Para peneliti juga meyakini, zat kimia ini juga bisa membantu penderita obesitas bahkan membantu melawan diabetes dengan cara menyeimbangkan kadar insulin dan glukosa.

Akan tetapi, karena percobaan ini menggunakan naringenin dalam dosis tinggi, Anda mungkin harus menunggu bentuk suplemen jika hendak menghilangkan lemak dengan cara yang lebih cepat. Begitu tersedia, menurut peneliti, suplemen ini juga bisa membantu mengobati pasien penderita diabetes tipe 2 yang merupakan penyebab utama penyakit jantung.

Efek Murni Naringenin
Dalam studi yang dipublikasikan di journal Diabetes ini, para peneliti melakukan percobaan pada tikus. Mereka membagi tikus ke dalam 2 kelompok. Kedua kelompok diberi makan dengan diet yang sama, diet yang berfungsi mempercepat sindroma metabolik mereka. Sindroma metabolik merupakan kondisi yang memicu diabetes tipe 2 pada manusia. Bedanya, satu kelompok diberikan naringenin sedang yang satunya tidak.

Hasil studi menunjukkan, tikus yang tidak menerima naringenin menjadi obesitas. Selain itu kadar kolesterol juga meningkat dan tubuh mereka juga menjadi resisten terhadap insulin, hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah. Sedang tikus-tikus yang diberikan naringenin tidak mengalami gangguan ini, meskipun mengonsumsi diet yang sama. "Naringenin sepenuhnya bisa mencegah munculnya tanda-tanda obesitas," tutur pemimpin studi profesor Murray Huff, seperti dikutip situs dailymail.

Studi ini, menurut Huff, sangat unik karena efeknya murni berasal dari asupan kalori. Artinya, tikus-tikus tersebut mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sama dengan takaran lemak yang sama pula. Zat kimia dari sitrus ini, menurut Huff, sedang dikembangkan untuk digunakan pada manusia. Tapi tentunya Anda tidak perlu menunggu untuk memulai mengonsumsi grapefruit. (OL-08)

Sumber : mediaindonesia.com

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...