Minggu, 03 Mei 2009

Tumbuhan Algae Coklat Efektif Melawan Kanker Kulit

EKSTRAK yang berasal dari tumbuhan laut dapat digunakan untuk melawan timbulnya kanker kulit yang disebabkan akibat terpaparnya sinar matahari, penelitian terbaru melaporkan.

Penelitian terhadap hewan mengindikasikan bahwa bahan kimia yang disebut brown algae polyphenols (BAPs), yang ditemukan dari suatu jenis tumbuhan laut berwarna coklat, memiliki kemampuan sebagai pelindung kulit terhadap risiko terjadinya kanker akibat radiasi ultraviolet B (UVB).

Radiasi UVB yang didapat dari matahari sangat memungkinkan menimbulkan kanker kulit non-melanoma pada sekitar 90% atau sekitar 1,3 juta kasus di US dalam kurun waktu satu tahun.

Para peneliti memberikan BAP topikal pada kulit tikus yang tidak berambut atau BAP oral terhadap hewan tersebut. Hasilnya ditemukan penurunan risiko terjadinya kanker kulit hingga 60%, ukuran tumor mengecil hingga 43% dan juga menekan terjadinya proses inflamasi.

Penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti dari Ohio State University Comprehensive Cancer Center, dan dipublikasikan melalui International Journal of Cancer.

Komponen tersebut sama-sama efektif diaplikasikan dalam bentuk topikal maupun oral, dikatakan peneliti dr. Gary D. Stoner, profesor emeritus pada internal medicine dan peneliti pencegahan terhadap kanker.

Dari hasil penelitiannya didapatkan bahwa BAP memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga mampu berperan sebagai anti-kanker.

Dalam penelitian ini Stoner dan timnya memanfaatkan kulit tikus yang tidak berambut dan dikenai UVB sebagai pemicu kanker kulit. Menggunakan 9 kelompok percobaan, masing-masing menggunakan 20 ekor tikus.

Dua kelompok diberi BAP topikal dengan konsentrasi 3mg dan 6mg. Dua kelompok lainnya diberi diet kandungan BAP 0,1% dan 0,5%.

Satu kelompok tidak diterapi namun tetap terpapar UVB.

Sebagai kelompok kontrol lainnya, dua kelompok diberi BAP oral tanpa terpapar UVB, dan dua kelompok lainnya diberi BAP topikal juga tanpa terpapar UVB.

Tikus-tikus tersebut mendapatkan BAP selama 2 minggu sebelum UVB diberikan kembali. Dipantau selama 24 minggu.

Selanjutnya para ahli tersebut menghitung banyaknya jumlah tumor dan mengukur ukuran tumornya yang ditemukan pada kelompok yang diberi terapi dan dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Hewan yang terpapar UVB mengalami perkembangan 8,6 tumor kulit. Hewan yang diberi BAP oral dosis lebih rendah dan lebih tinggi mengalami perkembangan tumor rata-rata 4,7 dan 3,7. Kelompok yang diberi BAP topikal dosis lebih rendah dan lebih tinggi mengalami perkembangan tumor 3,4 dan 4,6.

Untuk ukuran dari tumor, hewan yang yang diberi BAP oral dosis rendah dan dosis tinggi memiliki ukuran tumor 34% dan 40% lebih kecil dibandingkan dengan hewan yang hanya terpapar UVB saja.

Mereka yang diberi terapi topikal dosis rendah dan dosis tinggi memiliki ukuran tumor 27% dan 43% lebih kecil dibandingkan binatang yang terpapar UVB saja.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...