Selasa, 21 April 2009

Bekerjalah Melampaui Standar "Job Description"

KEJELASAN dan kepastian, seringkali merupakan hal yang paling dituntut oleh karyawan baru maupun karyawan lama yang bekerja di suatu perusahaan, disamping tentu saja keadilan. Kejelasan dan kepastian menyangkut bagaimana karyawan menjalankan kewajibannya.

Sementara keadilan menyangkut bagaimana hak - hak karyawan dipenuhi oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki manajemen baik tentunya mempunyai aturan - aturan yang bisa menjamin kejelasan dan kepastian tentang hal - hal prinsip seperti bagaimana seharusnya karyawan bekerja (diatur dalam Peraturan Perusahaan atau perjanjian kerjasama), bagaimana karyawan dinilai (diatur dalam performance Appraisal) dan bagaimana karyawan diberi kompensasi atas hasil kerjanya (diatur dalam compensation & Benefit).

Pada kesempatan ini Saya akan membahas bagaimana sebaiknya karyawan menyikapi salah satu tool menajem kerja (performance Management) yaitu job description. Job Description merupakan suatu pedoman yang mengatur bagaimana karyawan sebagai job incumbent (pemegang jabatan) mejalankan pekerjaannya sesuai dengan harapan perusahaan. Pada umumnya job description akan memuat beberapa hal berikut seperti job title(nama jabatan), scope of work(ruang lingkup pekerjaan), task & responsibility(tugas dan tanggung jawab), authority(kewenangan yang dimiliki), job specification(persyaratan competency yang diperlukan) dan sebagainya.

Pada model yang lain bisa saja job description diperluas dengan beberapa variasi. Hal ini untuk memberikan fleksibilitas bagi perusahaan apabila terjadi perubahan bisinis, perubahan strategi dan sebagainya. Namun secara prinsip tidak jauh berbeda dari model tersebut. Dengan adanya job description, karyawan yang baik biasanya akan berusaha memenuhi apa yang tertulis didalam job description.

Dalam banyak kasus, kebanyakan karyawan merasa telah menjalankan kewajibannya dengan dengan baik, apabila mereka telah bekerja berdasarkan apa yang tertulis dalam job description. Salahkah mereka? tentu saja tidak. Karena perusahaan telah menetapkan aturan, dan karyawan telah menjalankan aturan tersebut. So wht wrong with that? tentu saja tidak ada yang salah, tetapi itu saja tidak cukup memadai bagi seseorang yang ingin mengejar karier. Karena melakukan pekerjaan sesuai standar adalah baik, melainkan belum cukup hebat. Untuk berkarier butuh great people, bukan sekedar good people.Lantas bagaimana sebaiknya? Anda harus memandang apa yang tertulis dalam job description sebagai kewajiban minimal Anda, bukan kewajiban maksimal. Mengapa? karena setiap career promotion akan cenderung diberikan kepada karyawan yang mempunyai kopetensi diatas rata - rata.

Jadi apa bila Anda tidak mempunyai kompetensi yang lebih tinggi dari stndar kompetensi yang ditetapkan pada jabatan Anda yang sekarang, jangan harap Anda akan dipromosikan apabila ada peluang jabatan diatas Anda. Nah, sikap mental yang memandang job descriptin sebagai kewajiban minimal inilah yang akan membawa Anda kepuncak karier. Kalau tidak karier didalam perusahaan Anda sekarang. Karier diluar perusahaan pun sangat memungkinkan, cepat atau lambat. Jadi untuk berkarier diperlukan suatu pemahaman baru yaitu bekerja dan berkarier merupakan dua hal yang berbeda.

Bekerja dapat dilakukan oleh siapapun tanpa perencanaan apapun, sedangkan dalam berkarier diperlukan suatu setrategi perencanaan karier yang lebih baik dari sekedar bekerja. Maka berikut ini akan saya berika beberapa tips tentang bagaimana sebaiknya Anda melakukan suatu perencanaan karier :

1. Kenali jalur karier yang Anda inginkan yang tentu saja paling sesuai dengan hard and soft competency (pengetahuan, sikap dan perilaku) yang Anda miliki, baik kompetensi Anda saat ini maupun kompentensi yang akan Anda kembangkan.

2. Pelajari jalur karier yang menyediakan peluang promosi yang terdekat dari posisi Anda sekarang. Dalam hal ini Anda jangan terpancang kepada jalur karier yang tersedia didalam perusahaan, karena bila didalam perusahaan tidak memberikan peluang untuk Anda berkarier, maka karier diluar perusahaan pun harus Anda pelajari kemungkinannya.

3. Ketahui persyaratan kompetensi yang dibutuhkan pada jabatan yang Anda inginkan, baik dari segi pendidikan formal yang dipersyaratkan, hard competency maupun soft competency yang dibutuhkan.

4. Lakukan self competency assesment (penilaian kompetensi diri) untuk mengetahui gap yang ada diatara competency yang Anda miliki pada saat ini dengan kompetensi yang competency.

5. Rencanakan sutau tindakan untuk meningkatkan kompetensi Anda, baik melalui pelajaran dilapangan maupun melalui pendidikan dan pelatihan yang diperlukan. Dalam hal ini jangan Anda terpancang pada fasilitas yang disediakan perusahaan, karena pada akhirnya Anda harus berprinsip bahwa biaya yang akan Anda keluarkan untuk proses peningkatan kompetensi, adalah merupakan investasi yang akan kembali suatu saat nanti, dalam bentuk peningkatan karier Anda.

6. Capailah kinerja yang tinggi (high performance) melalui bekerja melampaui job description Anda, secara konsistent dalam jangka panjang.

7. Tunggulah buah masak dipohon dengan sabar, karena pasti akan ada waktu bagi Anda untuk memetik buah yang telah Anda tanam dengan baik.

Namun ingat, jangan terlalu mudah untuk memutuskan berganti jalur profesi atau berganti perusahaan selama pemindahan tersebut tidak memberikan nilai tambah apapun kepada diri Anda. Sekian selamat mencoba

Sumber : Kompas

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...