KEKUATAN terbesar untuk kembali menjadi pemenang dalam kehidupan kita, datang dari pengertian yang dalam mengenai nilai diri kita yang sebenarnya, yaitu pengertian yang tumbuh dari keberanian dalam mengalami kepedihan dan penderitaan.
Jadilah pemenang yang sebetulnya.
Anda bisa memenangkan sebuah peperangan dengan penggunaan kekuatan, tetapi Anda hanya bisa memenangkan sebuah kehidupan dengan sebuah jiwa yang baik.
Dalam peperangan untuk memenangkan kekuatan Anda, kebebasan Anda, dan keberhasilan-keberhasilan Anda; tidak ada jumlah kekuatan yang cukup untuk mencondongkan Anda ke arah yang ditolak oleh jiwa Anda.
Anda hanya bisa memenangkan diri Anda sendiri, dengan memenangkan jiwa Anda sendiri.
Ketajaman sebilah pedang bisa memenangkan sebuah masa, tetapi jiwa yang baik memenangkan keabadian.
Maka, jadilah pemenang yang sebetulnya. Jadilah pemenang dengan jiwa yang baik.
Bangunlah jiwa yang kuat.
Katakanlah, … oh jiwaku, jadilah penguat bagiku. Jadikanlah aku penguasa hidupku, walaupun aku sekecil-kecilnya penguasa.
Bila jiwaku kuat, aku akan menari di atas ombak kehidupan. Tetapi, bila jiwaku lemah, ombak kehidupan akan menari di atasku.
Maka aku jadikan jiwaku kuat, agar jiwaku menjadikan aku kuat.Karena aku dan jiwaku adalah satu.
Temukanlah kembali semangat pemenang Anda.
Sebuah pepatah lama mengatakan, bahwa dia yang kehilangan harta, kehilangan banyak hal.Dia yang kehilangan seorang sahabat, kehilangan lebih banyak lagi. Dan dia yang kehilangan semangatnya, kehilangan semua-nya.
Tetapi pepatah tua itu selalu datang menegur dengan penuh keremajaan kepada dia yang longgar memegang jiwanya, dan dengan kelembutan menuntunnya menuju penemuan kembali jiwanya.Anda dilahirkan pemenang. Setiap titik darah Anda adalah darah pemenang. Maka menemukan kembali semangat pemenang yang menjadi hak penuh Anda itu, adalah sesuatu yang alamiah.
Bangunlah sebuah kehidupan yang baik.
Sebuah jiwa membangun kehidupan seseorang. Setelah jadinya, kehidupan orang itu membangun pagar dan batas-batas ruang geraknya, dan yang kemudian membentuk jiwanya. Maka bangunlah kehidupan yang baik.
Keputusan Anda mengenai bentuk kehidupan yang Anda pilih, akan menentukan kualitas jiwa yang dibentuk oleh kehidupan Anda.
Sebabkan-lah kehidupan yang baik pada orang lain.
Sebutir biji padi membawa setitik kumpulan cetak biru dari rancangan bentuk dan rincian dari semua sifat dan kualitasnya; dan dengan kehebatan kekuatan yang sedikit kita mengerti, mempertahankannya dalam diri kecilnya itu, sepanjang rantai abad-abad yang panjang, untuk dengan penuh kecintaan meneruskannya ke butir-butir padi berikutnya, agar mereka meneruskan kekuatannya itu ke masa-masa yang panjang ke depan.
Lalu, apakah yang bisa membuat kita tidak jengah berhenti, dihentikan oleh lemahnya pendapat diri sendiri mengenai diri sendiri?
Padahal semua orang bijak dalam sejarah kemanusiaan telah mengundang kita untuk meneruskan kekuatan mereka kepada keturunan dan lingkungan kita?
Mengutip dari JFK, “Saya yakin bahwa setelah debu dari abad-abad yang melalui kota-kota kita; kita pun, akan diingat bukan karena kemenangan atau kekalahan kita dalam peperangan atau dalam politik, tetapi karena kontribusi kita kepada jiwa kemanusiaan.”
Maka, bangunlah kehidupan yang baik dengan menyebabkan kehidupan yang baik pada orang lain.
Jadilah pemenang yang sebetulnya.
Anda bisa memenangkan sebuah peperangan dengan penggunaan kekuatan, tetapi Anda hanya bisa memenangkan sebuah kehidupan dengan sebuah jiwa yang baik.
Dalam peperangan untuk memenangkan kekuatan Anda, kebebasan Anda, dan keberhasilan-keberhasilan Anda; tidak ada jumlah kekuatan yang cukup untuk mencondongkan Anda ke arah yang ditolak oleh jiwa Anda.
Anda hanya bisa memenangkan diri Anda sendiri, dengan memenangkan jiwa Anda sendiri.
Ketajaman sebilah pedang bisa memenangkan sebuah masa, tetapi jiwa yang baik memenangkan keabadian.
Maka, jadilah pemenang yang sebetulnya. Jadilah pemenang dengan jiwa yang baik.
Bangunlah jiwa yang kuat.
Katakanlah, … oh jiwaku, jadilah penguat bagiku. Jadikanlah aku penguasa hidupku, walaupun aku sekecil-kecilnya penguasa.
Bila jiwaku kuat, aku akan menari di atas ombak kehidupan. Tetapi, bila jiwaku lemah, ombak kehidupan akan menari di atasku.
Maka aku jadikan jiwaku kuat, agar jiwaku menjadikan aku kuat.Karena aku dan jiwaku adalah satu.
Temukanlah kembali semangat pemenang Anda.
Sebuah pepatah lama mengatakan, bahwa dia yang kehilangan harta, kehilangan banyak hal.Dia yang kehilangan seorang sahabat, kehilangan lebih banyak lagi. Dan dia yang kehilangan semangatnya, kehilangan semua-nya.
Tetapi pepatah tua itu selalu datang menegur dengan penuh keremajaan kepada dia yang longgar memegang jiwanya, dan dengan kelembutan menuntunnya menuju penemuan kembali jiwanya.Anda dilahirkan pemenang. Setiap titik darah Anda adalah darah pemenang. Maka menemukan kembali semangat pemenang yang menjadi hak penuh Anda itu, adalah sesuatu yang alamiah.
Bangunlah sebuah kehidupan yang baik.
Sebuah jiwa membangun kehidupan seseorang. Setelah jadinya, kehidupan orang itu membangun pagar dan batas-batas ruang geraknya, dan yang kemudian membentuk jiwanya. Maka bangunlah kehidupan yang baik.
Keputusan Anda mengenai bentuk kehidupan yang Anda pilih, akan menentukan kualitas jiwa yang dibentuk oleh kehidupan Anda.
Sebabkan-lah kehidupan yang baik pada orang lain.
Sebutir biji padi membawa setitik kumpulan cetak biru dari rancangan bentuk dan rincian dari semua sifat dan kualitasnya; dan dengan kehebatan kekuatan yang sedikit kita mengerti, mempertahankannya dalam diri kecilnya itu, sepanjang rantai abad-abad yang panjang, untuk dengan penuh kecintaan meneruskannya ke butir-butir padi berikutnya, agar mereka meneruskan kekuatannya itu ke masa-masa yang panjang ke depan.
Lalu, apakah yang bisa membuat kita tidak jengah berhenti, dihentikan oleh lemahnya pendapat diri sendiri mengenai diri sendiri?
Padahal semua orang bijak dalam sejarah kemanusiaan telah mengundang kita untuk meneruskan kekuatan mereka kepada keturunan dan lingkungan kita?
Mengutip dari JFK, “Saya yakin bahwa setelah debu dari abad-abad yang melalui kota-kota kita; kita pun, akan diingat bukan karena kemenangan atau kekalahan kita dalam peperangan atau dalam politik, tetapi karena kontribusi kita kepada jiwa kemanusiaan.”
Maka, bangunlah kehidupan yang baik dengan menyebabkan kehidupan yang baik pada orang lain.
Dan itu adalah dasar dari semua kekuatan untuk memenangkan kepemimpinan hidup ini. (Mario Teguh).
Sumber: detikyogyakarta.net
“Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis”.
Sumber: detikyogyakarta.net
“Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.