Rabu, 25 Februari 2009

Diet tidak Selamanya Sehat

KITA sering mendengar orang menolak beberapa jenis makanan yang kita tawarkan. "Saya sedang diet," katanya seraya menolak makanan tersebut. Bagi sebagian orang, menurunkan berat badan seperti menjadi sebuah kewajiban. Diet protein, diet rendah lemak, diet karbohidarat, dan berbagai diet yang lain sengaja dilakukan hanya untuk mengurangi beberapa kilogram berat tubuhnya.

Orang-orang memilih diet dengan berbagai macam alasan. Dari yang memang harus melakukan diet karena berat badan yang berlebih hingga yang melakukan diet hanya karena ingin tampil seperti idolanya di televisi atau majalah. Berkurang satu kilogram saja bisa membuat mereka sangat senang. Tetapi naik setengah kilogram saja sudah bisa menjadi bencana bagi orang-orang yang terobesei dengan diet.

Pada remaja, biasanya akan sangat senang dan merasa nyaman ketika berat badan mereka berkurang karena mendapat banyak sanjungan dari teman-temannya. Tetapi adapula orang yang berusaha berdiet tetapi berat badannya tidak berkurang sehingga merasa depresi dan tidak nyaman.

Beberapa remaja juga karena terobsesi terhadap penurunan berat badan, sering menderita sebuah kelainan dalam pola makan. Dalam hal ini mereka sering memuntahkan kembali makanan berkalori yang dimakan (bulimia). Seperti kasus yang menimpa aktris Lindsay Lohan.

Tapi, perlu diketahui bahwa tidak selamanya diet itu sehat. Terkadang diet yang berlebihan mengakibatkan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh selama satu hari justru berkurang. Seperti diet sebanyak 800 kalori dalam sehari bisa saja berbahaya. Beberapa diet yang menghindari sama sekali makanan berlemak juga bisa berdampak buruk. Karena sebenarnya tubuh juga membutuhkan lemak untuk melakukan metabolismenya.

Berikut ini beberapa tanda-tanda bahwa diet yang dilakukan sudah mengarah kepada pola yang tidak sehat :
Terus menerus berdiet meski tidak kelebihan berat badan.
Dampak-dampak fisik mulai terjadi seperti cepat lelah, sakit kepala, atau pusing.
Mulai menarik diri dari teman-teman dan keluarga.
Makan dengan sembunyi-sembunyi.
Penurunan kemampuan di sekolah.
Memikirkan makanan setiap saat.
Membatasi kegiatan.
Takut terhadap makanan.
Muntah setelah makan menggunakan laxatives.

Diet yang Baik
Cara terbaik untuk melakukan diet adalah mengonsumsi beragam jenis makanan (sayuran, daging, buah-buahan, dll) agar bisa mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh. Cobalah untuk makan lebih banyak buah dan sayuran kemudian mengurangi daging yang tinggi lemak, goreng-gorengan yang sangat berminyak, serta makanan dan minuman manis.

Lalu minum lebih banyak air putih daripada minuman bersoda. Jika kamu merasa perlu untuk mengurangi berat badan sebaiknya temui dokter atau ahli gizi yang dapat mengatur pola diet seharusnya sehingga berat bdan ideal yang sehat bisa tercapai.

Tips-tips :
Berolahraga, temukan jenis olahraga yang kamu suka atau berjalan untuk ke sekolah, bersepeda beberapa kali dalam seminggu.

Minum susu, termasuk susu rendah lemak atau bahkan tanpa lemak. (Tetapi beberapa remaja justru menganggap susu mengandung lebih banyak kalori daripada minuman yang lain. Namun ternyata satu cangkir susu hanya mengandung 80 kalori. Sedangkan sekaleng soda mempunyai 150 kalori)

Konsumsi makanan rendah lemak tinggi protein seperti ikan, ayam atau kacang-kacangan.

Biasakanlah sarapan sebelum berangkat sekolah.

Kurangi makanan fast food.

Jangan mengonsumsi pil diet

Jangan selalu menilai makanan yang satu lebih baik atau lebih buruk dari yang lain.

Sumber : republika.co.id

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...