Kamis, 12 Februari 2009

Banyak Tahi Lalat Lebih Awet Muda?

DI bibir kanan atas model terkenal Cindy Crawford terdapat tahi lalat, manis dan berkarakter. Meski secara santun dikatakan, bahwa itu dinamakan “tahi lalat manis”, namun banyak yang menganggap, kalau memiliki tahi lalat itu tidak sedap dipandang mata, terutama di wajah.

Namun hasil penelitian yang dipublikasikan di Inggris menyebutkan, mungkin hal itu akan membuat mereka yang mendambakan kulit putih bersih mengubah pandangannya. Setelah Doktor Bathier dari lembaga penelitian anak kembar akademi ilmu pengetahuan kerajaan Inggris, melakukan penelitian terhadap anak kembar sebagai obyeknya. Ia mendapati bahwa antara indeks jumlah tahi lalat dengan organisme yang memperlamban penuaan memiliki hubungan yang mengejutkannya.



Mereka yang banyak tahi lalat, di mana meski resiko terkena penyakit kanker kulit lebih tinggi, namun rasanya mereka lebih dapat mempertahankan keremajaan wajah dibanding mereka yang jarang tahi lalatnya. Selain itu resiko terkena penyakit jantung atau tulang keropos dan resiko penyakit yang berhubungan dengan usia rasanya juga lebih rendah. Temuan ini rasanya dapat dipahami, super model terkenal Cindy Crawford yang menjadikan tahi latat di pinggir kanan atas bibirnya sebagai merk dagang terdaftar, di mana meski sudah memasuki usia 41 tahun, namun secara permukaan wajahnya tampak jauh berbeda dengan usia sebenarnya.

Adapun mengenai mengapa jumlah tahi lalat dapat menyebabkan perbedaan memperlambat penuaan, dan apa manfaat dari tahi lalat itu sendiri, ilmuwan masih belum mengetahuinya secara jelas.

Tahi lalat di bibir kanan atas super model terkenal AS, Cindy Crawford, bukan saja merupakan merk dagang terdaftarnya yang dinamis di atas Catwalk, tapi juga menambah keseksiannya. Hasil penelitian medis terbaru di Inggris mendapati, bahwa tahi lalat juga memiliki manfaat yang tak terduga. Mereka yang banyak memiliki tahi lalat di sekujur badannya, lebih dapat mempertahankan langkah keremajaan, bahkan lebih panjang umur. Tidak sedikit bangsa China menaruh perhatian pada posisi tahi lalat, bahkan tahi lalat di posisi yang “kurang menguntungkan” akan dibuang oleh yang bersangkutan. Ditinjau dari hasil penelitian terbaru, tidak peduli dimana posisi tahi lalat itu berada, jumlah tahi lalat makin banyak semakin baik.

Kapan tahi lalat itu membahayakan?
Hampir setiap orang memiliki tahi lalat, baik dibawa sejak lahir (banyak yang menyebut sebagai tanda lahir) ataupun yang tumbuh saat telah dewasa. Tahi lalat bagi sebagian artis justru menjadi landmark yang membuat dirinya jadi tampak seksi. Ada pula yang berpendapat adanya tahi lalat pada lokasi tertentu pada wajah menandakan hoki, sedangkan pada daerah lainnya dianggap pembawa sial. Terlepas dari kepercayaan hoki dan sial tersebut, tahi lalat pada kenyataannya memang dapat bermuka dua, yaitu pada sebagian besar kasus tidak berbahaya tetapi pada beberapa kasus lainya fatal.

Tahi lalat dikenal dalam istilah medis sebagai nevus pigmentosus, merupakan tumor jinak pada kulit yang paling umum dijumpai pada manusia. Tumor jinak ini yang khas adalah berwarna gelap, sebagian besarnya menetap, sebagian lain terus membesar sehingga kadangkala mengkhawatirkan si empunya. Memang sebagian besar tahi lalat didapatkan sejak lahir, tetapi tahi lalat dapat pula baru muncul saat dewasa dan umumny dalam kasus ini pemicunya adalah kontak yang sering dengan sinar matahari. Tahi lalat secara umum tidaklah berbahaya, dan biasanya hanya menimbulkan keluhan kosmetis.

Tetapi tahi lalat dapat pula pada suatu waktu berubah menjadi kanker (keganasan) yang disebut melanoma maligna, sehingga pengenalan dini gejala perubahan ini wajib diketahui oleh yang empunya tahi lalat. Beberapa kriteria suatu tahi lalat beranjak menjadi ganas adalah ; dalam beberapa waktu terakhir bertambah besar dengan cepat, terjadi perubahan warna ke arah lebih gelap, bentuknya menjadi tidak beraturan lagi, jaringan kulit di sekitarnya meradang kemerahan, tahi lalat mudah berdarah jika tersenggol serta munculnya keluhan seperti gatal dan perih. Jika hal semacam tersebut dialami, maka sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter kulit atau bedah supaya dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Seringkali perubahan menjadi ganas disebabkan karena iritasi berulang pada tahi lalat seperti sering tertekan, dipencet-pencet, lecet atau tergesek (misalnya tahi lalat di punggung oleh baju yang sempit).

Memang dikenal jenis tahi lalat yang cenderung menjadi ganas yaitu nevus junctional. Jenis tahi lalat ini memiliki batas tegas, permukaannya cenderung rata atau sedikit saja menonjol, berwarna lebih terang seperti coklat muda, dan lokasi terseringnya di telapak tangan, kaki atau kelamin. Karena lokasinya di telapak tangan atau kaki, maka tahi lalat ini sering mengalami trauma karena gesekan, penekanan dan sebagainya. Hal ini lah yang dapat memicu perubahan menjadi ganas. Sebaiknya perhatian lebih harus diberikan terhadap adanya tahi lalat jenis demikian.

Hayooo…coba cek tahi lalat masing-masing … hi…hi…

Sumber :
erabaru.or.id
Berbagai sumber bacaan.

“Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia”.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...