Senin, 01 Agustus 2011

Teras, Si Pencuri Perhatian


KESAN dramatis bisa ditampilkan lewat teras di sudut rumah. Beragam desain teras bisa menjadi pilihan, salah satunya adalah desain teras pada hunian bergaya vila berikut ini.

Siapa sangka ternyata teras telah menjadi karakter hunian di Indonesia. Sekecil apapun lahan yang dimiliki, teras selalu tersedia. Teras sendiri bisa diletakkan di depan, samping, maupun bagian belakang sebuah bangunan (rumah). Teras depan berfungsi sebagai ruang penerima tamu atau ruang bersantai. Begitupun teras samping dan belakang. Selain itu, teras juga berfungsi sebagai jalur sirkulasi udara dan cahaya ke dalam rumah.

Lokasi Me­­nentukan Desain
Sebelum membangun teras, sebaiknya perhatikan lokasi penempatan teras. Teras depan, misalnya, karena menjadi bagian dari fasad, sebaiknya memiliki karakter yang senapas dengan bangunan.

Luas teras biasanya juga disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki. Jika luas lahan tak cukup besar, maka teras, khususnya teras depan, pun memiliki luas yang terbatas. Selain itu, desain teras juga bermacam-macam. Ada yang berdesain minim, namun ada yang mendesain teras semaksimal mungkin. Tak lupa, aneka perabot juga bisa diletakkan sebagai bagian dari teras maupun semata sebagai aksen.

View Maksimal
Salah satu desain teras yang unik adalah teras pada bangunan vila mungil. Umumnya, selain memiliki luas lahan yang terbatas, teras pada vila mungil juga nyambung  dengan fasad bangunan. Seperti yang didapati di The Green Forest Resort, Lembang, Bandung.

Bangunan vila di resort  ini memiliki dua lantai dan setiap lantainya memiliki teras. Seperti lazimnya bangunan vila, maka terasnya pun memiliki fungsi sebagai ruang bersantai. Teras di lantai satu, yang luasnya tak lebih dari 15 m2, dihiasi oleh dua pilar dari sejenis batu andesit dengan pola susun sirih sebagai penyangga utama. Material lain yang cukup mendominasi adalah kayu. Dari mulai lantai hingga pembatas teras semuanya berbahankan kayu.

Jalan masuk ke teras, yang juga menjadi pintu masuk ke vila, menawarkan desain yang tak kalah unik, dengan railing  kayu sebagai pembatasnya. Pemilihan lokasi teras dipilih yang memiliki view ke arah bukit. Untuk hunian di luar dataran rendah, pemilihan lokasi dan arah hadap teras sebaiknya juga dipertimbangkan, sehingga view -nya pun bisa maksimal.

Furnitur di lantai satu dan dua relatif sama dan biasa-biasa saja. Hanya ada sepasang kursi dengan meja di teras yang berfungsi untuk meletakkan makanan atau minuman ringan. Yang agak berbeda, di teras lantai satu diletakkan sebuah bale-bale kecil dari kayu yang melekat pada pilar batu. Jika bosan duduk di kursi, Anda bisa bersantai di bale-bale mungil ini.

Warna Cerah
Desain teras yang berbeda digunakan oleh Anantara Seminyak Resort & Spa yang berlokasi di Bali. Dengan menggunakan unsur kayu yang lazim disebut sebagai boardwalk (semacam pijakan para pejalan kaki), teras sengaja diletakkan berhadapan dengan debur ombak di laut.

Inspirasi desain teras semacam ini menjadi menarik sebab warna cokelat dari kayu diseimbangkan dengan warna cerah hingga lembut yang terdapat pada furnitur. Lihat saja sofa rotan two-seater  dan single-seat sofa berwarna krem yang berpadu dengan warna jingga pada alas dan cushion -nya. Perpaduan warna ini, meski tingkatannya jauh berbeda, namun lebih enak dipandang sekaligus memberikan identitas pada teras sebagai tampilan depan sebuah hunian.

Pilar Beton
Selain Green Forest Resort dan Anantara Seminyak Resort & Spa, teras di Vila Air Natural Resort juga menyajikan desain teras yang tak kalah unik. Vila di kawasan Lembang ini juga memilih desain bangunan tropis bergaya Jepang, dengan banyak bukaan di seluruh bagian bangunan, antara lain di kamar, bagian depan bangunan, maupun bagian belakang bangunan.

Bagian depan bangunan dihiasi oleh kolam dengan tanaman bambu air tumbuh di antaranya, menimbulkan kesan seolah vila ini mengapung di tengah air. Sebuah jalan setapak dari kayu menghubungkan jalan di depan vila dengan bangunan vila.

Salah satu pusat perhatian dari teras di Vila Air ini adalah tiga pilar besar dari beton berbentuk bulat yang menjadi pembatas sekaligus juga fasad depan bangunan. Tiga pilar batu ini dihubungkan satu sama lain oleh tanaman merambat berbunga. Bagian batang tiang terlihat kokoh dengan balutan ranting-ranting pohon merambat yang menjulur ke atas dan samping teras. Ketika tanaman sedang tidak berbunga, maka akan jelas terlihat teras rumah yang didominasi material kayu dari bagian depan bangunan. Lantai dan atap teras juga didominasi oleh material kayu.

Dinding depan bangunan yang membatasi teras dengan kamar tamu terdapat pintu geser kayu bermotif kotak-kotak kecil khas Jepang. Sementara perabot dan furnitur yang mengisi teras juga sangat pas dengan tema kayu. Sebuah meja kayu segiempat dengan empat kursi kayu berdesain kursi lipat menjadi sarana tepat untuk bersantai menikmati keindahan kawasan Vila Air. Sementara di sudut depan teras, terletak sebuah gentong tanah yang menambah kuat kesan kayu yang ingin ditonjolkan.

Sumber : tabloidnova.com

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang Pelangi ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...